Giggs Ingin MU Bermain Lebih Konsisten
MANCHESTER, SATUHARAPAN.COM – Asisten pelatih dan mantan pesepak bola Manchester United (MU) asal Wales, Ryan Giggs menginginkan klubnya lebih konsisten bermain musim mendatang dan tidak hanya di satu kompetisi saja agar kembali berjaya seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Saya sudah menikmatinya pada tingkat pribadi tapi rasanya agak aneh ketika Anda sudah berada di klub ini untuk waktu yang lama selama periode waktu yang sukses hanya untuk merayakan tempat di Liga Champions,” kata Giggs pada penghargaan Manchester United yang berlangsung di Stadion Old Trafford, Manchester seperti dikutip soccerway.com.
Liga Inggris musim 2014-2015 tinggal menyisakan satu pertandingan, dan MU berada di peringkat keempat dengan nilai 69. Sementara batas terakhir klub yang berkompetisi di Liga Inggris yang dinyatakan lolos otomatis ke zona Liga Champions adalah peringkat ketiga.
“Tapi, jika kita jujur, saya kaget karena saat ini kita malah menetapkan target hanya untuk mencapai zona Liga Champions (peringkat pertama sampai dengan keempat klasemen akhir Liga Inggris) rasanya kita harus merevisi untuk mencapai sejak awal musim,” kata Giggs.
Sementara untuk klub yang menempati peringkat keempat Liga Inggris maka harus dapat memulai Liga Champions dari babak kualifikasi.
Saat Giggs masih bermain sebagai gelandang kiri di tim berjuluk Setan Merah tersebut MU setiap musim memiliki kebiasaan lolos ke kompetisi antar klub Eropa itu.
“Tapi tahun depan kami ingin menendang dan menjadi bersaing untuk mendapat setidaknya satu piala,” kata dia.
Giggs mengatakan MU sesungguhnya memiliki kualitas yang sama untuk seperti juara Liga Inggris musim ini, Chelsea, tetapi kurang memiliki konsistensi. “Chelsea adalah tim terbaik tahun ini, saya tidak ragu lagi,” kata dia.
Giggs mengakui MU mungkin tidak memiliki konsistensi, yang sudah terlihat sejak awal musim. “Kami terlalu banyak kehilangan poin dengan mudah, dan untuk memenangi Liga Inggris Anda tidak boleh untuk melakukan itu. Setiap pertandingan adalah pertempuran,” kata Giggs.
Dalam kesempatan yang sama, pelatih MU, Louis Van Gaal menyuruh kepada pembawa acara di malam penghargaan tersebut agar mengingat kembali bahwa MU sebenarnya tidak terlampau jauh performanya dibanding Chelsea.
Van Gaal menyebut bahwa saat Chelsea menang 1-0 atas MU di Stadion Stamford Bridge, London pada pertengahan April 2015 lalu. Pelatih asal Belanda tersebut menyebut apabila tim asal kota Manchester terus-menerus diserang oleh Chelsea akan tetapi kalah hanya dengan skor tipis, itu menunjukkan tidak ada perbedaan kelas antara kedua tim tersebut.
"Kami memang kalah pada laga itu. Namun, kami mendapatkan 80 persen penguasaan bola dan mencetak 10 peluang semenentara mereka hanya tiga. Mereka hanya memiliki tiga peluang dan mereka memenangkan pertandingan itu, tandanya kami tidak terlalu jauh,” kata Van Gaal. (soccerway.com/espnfc.com).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...