GINSI Harapkan Mendag ke Australlia dapat Surpluskan NPI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Achmad Ridwan Tento, Sekretaris Jenderal Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI), mendukung langkah Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perdagangan yang akan meningkatkan kerja sama perdagangan bebas antara Indonesia dengan Australia pada awal pekan ini.
Ridwan berharap dengan kunjungan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, ke Australia - yang diagendakan hari ini, Senin (14/3) - dapat meningkatkan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) terhadap Australia dari defisit menjadi balance atau bahkan surplus.
“Ya selama itu bagus untuk perdagangan kita ya enggak ada masalah. Sekarang perdagangan kita dengan Australia masih defisit ya. Ya mudah-mudahan dengan kunjungan dia (Thomas Lembong) ke Australia sana, perdagangan kita nanti bisa minimal balance atau paling tidak bisa surplus juga,” kata Ridwan kepada satuharapan.com, yang dihubungi hari Senin (14/3) siang.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015, defisit NPI terhadap Australia minus US$ 1,04 miliar karena ekspor gandum dan sapi meningkat. Dengan komoditas Indonesia saat ini, lanjut Ridwan, diharapkan dapat diekspor ke Australia supaya minimal NPI dapat berimbang.
“Kita harapkan Australia juga lebih membuka pasar ekspor kita ke sana. Tentunya dengan komoditas Indonesia yang sekarang ada, ya (diharapkan) mereka lebih banyak mengimpor barang dari Indonesia, agar perdagangan kita minimal bisa balance, bisa berimbang,” katanya.
Menurut data GINSI, hingga saat ini impor dari Australia kebanyakan sapi, hasil-hasil perkebunan, buah-buahan, dan sebagainya. GINSI berharap untuk impor dari Australia jangan hanya barang yang sudah ada di Indonesia melainkan produk-produk unggulan lainnya.
“Tentunya pak Lembong ke sana (Australia) kan membawa misi untuk ekspor kita dong bukan misi untuk membeli barang dari sana kan. Impor kita dari Australia dan ekspor kita ke Australia diharapkan paling tidak bisa berimbang,” dia menegaskan.
Sambutan Media Australia
Agenda kunjungan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, ke Australia pekan ini mendapat sambutan positif dari berbagai media di Australia. Ia diharapkan dapat membuka hubungan ekonomi yang lebih bersahabat antara kedua negara, setelah beberapa tahun belakangan ini sempat tegang. Isu-isu hukuman mati, spionase dan pengungsi, sempat membuat hubungan kedua negara terganggu.
Media Australia umumnya memberi ulasan positif tentang rencana kunjungan Lembong. Lembong, menteri yang cukup banyak menghabiskan karier di luar negeri dan terkesan memberi ruang lebih luas kepada media asing dalam kesempatan wawancara, dipandang dapat memperbaiki hubungan dengan Australia.
Greg Sheridan, redaktur luar negeri The Australian, yang mengunjungi Indonesia atas sponsor Australia-Indonesia Institute, menggambarkan Thomas Lembong sebagai sosok pembawa perubahan dramatis dalam kebijakan ekonomi luar negeri Indonesia.
Reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo tahun lalu, dipandang sebagai titik balik wajah baru kabinet, khususnya di bidang ekonomi. Dan, Lembong dipandang sebagai salah satu sosok yang memberi warna.
Menurut Sheridan, Lembong, yang keluarganya bermukim di Singapura, adalah apostel (rasul) pembebasan (liberalisasi) ekonomi, membuka perekonomian Indonesia, mengidolakan pertumbuhan dan mengambil pendekatan baru.
Dalam kunjungannya ke Australia pekan ini Thomas Lembong diagendakan bertemu dengan Menteri Perdagangan, Steve Ciobo, dan Utusan Khusus PM Australia di Bidang Perdagangan, Andrew Robb. Lembong akan mendorong langkah pertama untuk mengupayakan perjanjian perdagangan bebas antara Australia dan Indonesia. Dia bersama dengan Ciobo diharapkan akan mengumumkan langkah awal negosiasi formal perjanjian kemitraan ekonomi yang lebih dekat.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...