Gitaris Band Metal Korn, Lolos dari Narkoba Bersandar pada Yesus
CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM – Brian Welch, gitaris Korn, band beraliran metal di Amerika Serikat (AS), menceritakan kesulitan yang dia alami untuk keluar dari kecanduan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) sampai menjadi sosok yang taat kepada Yesus Kristus.
Dalam sebuah wawancara yang dimuat di Christian Post, pada hari Kamis (4/8), laki-laki penulis buku Save Me From Myself itu menjelaskan dua tahun sebelum keluar dari Korn pada 2005, dia merasa hidupnya seolah akan berakhir saat mengalami ketagihan zat adiktif, metamfetamin. Ia sempat merasa putus asa seolah Tuhan saja yang mampu menghentikan kebiasaan mengkonsumsi zat terlarang tersebut.
“Saya terjerat metamfetamin dua tahun terakhir saya di Korn,” kata dia.
Welch mengatakan sejak lama dia ingin berhenti dari kecanduan zat adiktif tersebut namun tidak bisa. Pergi ke pusat rehabilitasi sekalipun belum bisa membuatnya berhenti.
Saat-saat paling pedih bagi Welch adalah ketika berpisah dengan keempat rekan band lainnya, karena Welch merasakan sulitnya membentuk kelompok musik bersama dengan gitaris Korn lainnya, James Shaffer.
Di kelompok musik tersebut, awalnya dia merasakan kenikmatan sebagai anak band yang "sangat dekat" dengan narkoba, dan lama kelamaan dia terjerembab dalam belenggu narkoba. Welch mengaku mendapatkan kenikmatan duniawi seperti umumnya rocker, yang identik dengan banyak perempuan, obat-obatan terlarang, dan minuman beralkohol. Menjeratnya dalam kenikmatan, namun dia merasa kenikmatan tersebut kosong dan semu.
“Tetapi, ketika saat saya pergi ke gereja, saya merasakan cinta dari Yesus Kristus, dan saat itulah saya sepenuhnya puas,” kata dia.
Dia menceritakan pernah berdoa memohon kepada Tuhan agar dijauhkan dari pengaruh narkoba. “Jika Engkau benar-benar ada, mohon jauhkan obat ini dari saya, dan buatlah obat-obatan ini menjauhkan diri dari saya,” kata dia.
Kini, walau tidak lagi menjadi anggota band, Welch terkadang masih mengunjungi teman-temannya saat pentas di atas panggung, seperti yang dia tunjukkan pada tahun 2012, saat putrinya, Jennea, yang mulai beranjak usia remaja menyukai musik rock dan mengajak Welch menonton acara pentas musik Carolina Rebellion.
“Dia menyukai Evanescence, Staind dan Chevelle dan semua jenis genre musik ini,” kata Welch.
“Jadi, saya akhirnya membawanya ke sebuah acara musik rock dan kebetulan Korn sedang bermain,” dia menambahkan.
Ketika Korn menampilkan aksi di atas panggung, dia tidak masuk arena penonton. Namun, dari atas panggung, James Schaffer, mendapati wajah Jennea di antara penonton. Beberapa saat setelah Korn mengakhiri aksi panggungnya, Schaffer menghampiri Welch yang duduk di luar arena pentonton.
“Mereka (Korn, Red) sempat meminta saya datang ke panggung lagi, dan saya katakan, ah, itu tidak mungkin,” kata dia.
Dia tidak ingin terus menerus berada di sekitar suasana musik seperti itu, walau dalam hati kecilnya masih menyimpan keinginan untuk memainkan musik metal.
Dalam buku Save Me From Myself dia mengisahkan perjuangannya mendirikan kelompok musik tersebut, sebelum akhirnya menerima keselamatan melalui Yesus Kristus.
Dalam buku tersebut dia juga mengisahkan sempat tergabung dengan band rock Kristiani, The Full Armor of God Broadcast.
Setelah keluar dari Korn, Welch menjalani baptis selam di gereja di kota kelahirannya Bakersfield, California pada Maret 2005.
Seusai menjalani baptis, Welch menjauhi dan melepaskan diri dari semua pengaruh obat-obatan terlarang tersebut. (christianpost.com)
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...