GKI Kebonagung Malang Gelar Bazar dan Pentas Seni
MALANG, SATUHARAPAN.COM - Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kebonagung, Malang mengadakan pentas seni dan bazar terbuka di halaman gereja dalam rangka bulan keluarga, Sabtu (27/9). Masyarakat sekitar antusias mendatangi stand-stand dan meminati barang-barang yang dijual dalam bazar dan menikmati hiburan yang berlangsung dari sore hingga malam hari.
Pendeta Novarita Malik yang melayani di GKI Kebonagung mengatakan kegiatan bazar dan pentas seni diadakan karena gereja ingin bersahabat dengan masyarakat sekitar.
"Melalui bazar dan pentas seni kali ini, kami berusaha menggali potensi lokal baik jemaat maupun masyarakat sekitar gereja, melalui karya kesenian dan hasil karya kitiran dari sanggar," kata Pendeta Novarita menjelaskan kerjasama gereja dengan Sanggar Sastro Semi yang beraktivitas di belakang gedung GKI Kebonagung.
Masyarakat dari pukul 16.00 sudah mulai mendatangi stand yang menjual makanan, pakaian dan alat tulis dengan harga murah. Bazar yang diadakan di Jalan Raya Kebonagung, juga menyediakan gula murah kerjasama dengan Pabrik Gula (PG) Kebonagung.
Stand lain yang ikut berpartisipasi adalah Koperasi Anugerah GKI Kebonagung, Sekolah Kristen Pamerdi, BPR Delta Artha Kencana dan Tupperware.
Stand yang cukup ramai didatangi oleh jemaat adalah Stand Sanggar Sastro Semi yang menjajakan topeng malangan dan galeri kitiran mainan tempo dulu.
"Puji syukur semuanya banyak diminati masyarakat,” kata Sugianto, Ketua Majelis GKI Kebonagung.
“Kaos oleh-oleh khas Kebonagung karya Eklesia Prodaksen juga laris terjual," kata Asa Wahyu Setyawan Muchtar Ketua panitia tahunan GKI Kebonagung yang menjual oleh-oleh kaos bergambar loko uap Nomor 7 buatan Henschel & Sohn G.M.B.H Cassel 1922 yang sekarang ditempatkan di depan PG Kebonagung.
Pentas seni dimulai pukul 18.00 di depan pintu masuk gereja, sejumlah warga jemaat GKI Kebonagung dan masyarakat ikut bernyanyi atau bermain musik. Tari topeng Malang khas Gunungsari oleh Eko Ujang dari Komunitas Seni Laras Aji ikut memeriahkan pentas seni dengan menyajikan tarian yang menghibur semua pengunjung. Tari topeng yang dipentaskan oleh Eko Ujang menceritakan tentang sosok ksatria dari kerajaan Kediri yang gemar berkelana mencari ilmu pengetahuan.
Selain jemaat GKI Kebonagung, acara pentas seni dimeriahkan oleh partisipasi antara lain pemain musik Frans Edward Klavert dan Yuyus Calvin, Splendid Dialog, pembacaan puisi khotbah karya Rendra oleh Romo Pambudi, Naughty Pet Dream dari SMAN 9 Malang, Three Musketeer dan worship dance dari SMP Kristen Pamerdi.
Pendeta Novarita Malik mengatakan tujuan lain dari diadakan Bazar dan Pentas Seni untuk menumbuhkan kepedulian atas rencana pembangunan Graha Eklesia GKI Kebonagung. Graha Eklesia selain berfungsi sebagai kantor gereja saat ini juga berfungsi sebagai tempat usaha Koperasi Anugerah, kolportase, perpustakaan, ruang kegiatan Pemuda Remaja, guest house dan Eklesia Prodaksen.
Graha Eklesia perlu dana untuk dapat menampung kegiatan-kegiatan yang bermanfaat tidak saja bagi jemaat, tetapi juga kepada masyarakat sekitar. Beberapa pelatihan dan seminar telah dilaksanakan di Graha Eklesia, antara lain dilaksanakannya sosialisasi Bank Sampah yang bekerjasama dengan Bank Sampah Kota Malang dan berbagai kegiatan lainnya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...