GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia Diundang Hadiri Upacara di Istana
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi, dua gereja yang selama bertahun-tahun, dan sampai saat ini, ditutup secara ilegal meski memiliki perizinan yang dipersyaratkan karena tekanan kelompok intoleran, diundang untuk menghadiri Upacara Penurunan Bendera di Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus 2017.
Juru Bicara GKI Yasmin, Bonar Sigalingging, dalam keterangan tertulisnya mengatakan undangan diperoleh dari Kantor Kepala Staf Presiden (KSP).
Menanggapi undangan tersebut, GKI Yasmin memutuskan mengutus Tomas Wadu Dara sebagai wakil sedangkan HKBP Filadelfia diwakili oleh Ardus Simanjuntak.
"Kami mengapresiasi undangan yang kami terima. Surprise juga. Namun semoga undangan ini bukan pengganti ditutupnya gereja kami. Merayakan keberagaman dengan mengundang kami yang terpinggirkan adalah satu hal yang patut diapresiasi namun di lapangan, penghargaan keberagaman itu akan nyata saat semua warga negara tanpa kecuali dapat beribadah merdeka di rumah ibadahnya masing-masing termasuk jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia. Kami masih menanti dibukanya gereja GKI Yasmin dan HkBP Filadelfia oleh Pak Presiden Joko Widodo," kata Bona Sigalingging.
Menurut siaran pers GKI Yasmin, akibat tindak intoleransi yang menahun ini, sejak Februari 2012 hingga saat ini, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Fikadelfia beribadah di seberang Istana Merdeka Jakarta setiap dua minggu sekali.
"Dua gereja ini bahkan punya putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yang menyatakan sahnya perizinan pembangunan gereja. Namun pemda tunduk pada tekanan kelompok intoleran dan pemerintah pusat masih belum mengkoreksi pembangkangan hukum yang dilakukan Pemkot Bogor dan Pemkab Bekasi," kata Bona.
Editor : Eben E. Siadari
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...