GKJ Expo Selaras dengan Misi Ekonomi Jemaat SR PGI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penyelenggaraan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Expo selaras dengan pemberdayaan ekonomi jemaat seperti yang diamanatkan dalam Sidang Raya XVI Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (SR XVI PGI).
“GKJ ingin melibatkan jemaatnya tidak semata-mata di bidang agama atau ibadah saja, nah seperti yang nampak di Expo ini jadi memang ada aspek pengembangan ekonomi,” kata salah satu pendeta Jemaat GKJ Rawamangun Jakarta, Pdt. Stanley Rambitan kepada satuharapan.com, Sabtu (29/11) di sela-sela GKJ Expo Rayon I yang digelar di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (29/11).
“Pengembangan ekonomi dan pengembangan masyarakat itu yang diharapkan oleh GKJ dalam menyelenggarakan expo ini,” Pdt. Stanley menambahkan.
Pada Sidang Raya XVI Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) yang digelar di Gunungsitoli, Kepulauan Nias pada Selasa (11/11) hingga Minggu (16/11) lalu salah satu rekomendasi dalam bidang pemberdayaan ekonomi jemaat yakni menyerukan adanya spiritualitas keugaharian.
Draft PTPB (Pokok-pokok Tugas Panggilan Bersama) 2014 – 2019 yang dibicarakan pada Sidang Raya XVI PGI merujuk pada keprihatinan pada bidang ekonomi, PGI merekomendasikan penyemaian dan pengembangan “spiritualitas keugaharian” guna melawan semangat keserakahan. Bahkan gereja-gereja sedunia dewasa ini mengambil inisiatif untuk mulai memikirkan garis batas keserakahan (greedy line), bukan lagi garis batas kemiskinan (poverty line).
GKJ Expo untuk gereja-gereja yang tercakup dalam Rayon I GKJ diselenggarakan Sabtu (29/11) GKJ Expo dimulai Rayon I digelar mulai pukul 08:00 dimana terdapat puluhan stand yang digelar di bagian luar arena Istora Gelora Bung Karno, Jakarta. Stand pameran diisi oleh berbagai klasis gereja-gereja yang tercakup dalam Rayon I GKJ.
Tidak hanya itu berbagai toko buku Kristen ternama di tanah air ikut memamerkan produk di stand yang digelar berselang-seling dengan stand milik GKJ.
Ibadah Raya yang digelar di arena Istora GBK mulai pukul 09:00, dan seusai ibadah para jemaat dari berbagai wilayah dapat menyaksikan stand pameran, menikmati makanan khas lokal dari berbagai gereja di Jakarta, Jawa Barat, dan sebagian kecil Jawa Tengah. Pada bagian akhir GKJ Expo ditutup dengan digelarnya GKJ Bermazmur yang digelar sebagai salah satu bentuk puji-pujian dari anak muda kristen.
“Sudah ada tiga kali expo (pameran) yang sudah diselenggarakan di Solo dan Salatiga beberapa bulan lalu, dan expo ini bersifat umum dan ini sebagai tanda perhatian dari GKJ untuk mengembangkan potensi jemaat di berbagai bidang,” Stanley menambahkan.
Stanley mengemukakan bahwa apa yang diselenggarakan di GKJ Expo ini merupakan salah satu contoh penting mendukung program pemerintah tentang ekonomi kreatif dan kerakyatan.
“Tetapi ada manfaat baik yakni memperlihatkan kebersamaan GKJ. Terutama dalam sinode GKJ,” Stanley mengakhiri penjelasannya.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...