RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan
13:15 WIB | Minggu, 22 Maret 2020
GONG, Gerakan Lintas Agama Gotong Royong Melawan COVID-19
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gerakan Masyarakat Sipil Lintas Agama, Suku, Ras, dan Antargolongan yang tergabung dalam GONG (Gotong Royong) bersatu melawan COVID-19 di Jakarta, hari Minggu (22/3/2020).
Pendeta Gomar Gultom, Ketua Umum PGI mengatakan, semua orang bisa terkena virus Corona tanpa melihat latar belakang suku, agama, dan ras seseorang.
"Oleh karena itu kita masyarakat lintas agama harus bergandeng tangan turut serta menangani virus tersebut agar tak menyebar luas dan memakan korban,” kata Pendeta Gomar dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (22/3/2020).
Senada dengan Pendeta Gomar, Profesor Musdah Mulia juga menyerukan agar masyarakat tetap tenang, tidak perlu panik, apalagi berbondong-bondong menyerbu pusat perbelanjaan untuk memborong bahan makanan.
"Tidak perlu. Kita mesti yakin, dengan doa, usaha nyata masyarakat lintas agama, insya Allah pandemik virus corona ini bisa kita atasi bersama,” imbau Ketua Umum ICRP yang juga Guru Besar UIN Jakarta ini.
Sementara itu Pendeta Darwin Darmawan mengatakan bahwa saat ini ada musuh bersama yang dihadapi yaitu virus corona. Ia mengajak untuk bersatu dan berbuat sesuatu.
"Kita bergotong royong (GONG) melawan Corona. Hadapi virus ini bersama-sama, kita akan kuat dan mengalahkannya. Kita sudah membuktian, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh," kata Sekretaris I BPMSW GKI Sinode Wilayah Jawa Barat yang juga juru bicara GONG ini.
KH Mukti Ali Qusyairi menambahkan, sesuai kebijakan pemerintah kita perlu menyendiri, tidak berkumpul dengan banyak orang dalam sementara waktu untuk mencegah menyebarnya virus Covid-19.
"Dengan kata lain, melakukan uzlah nasional. Melawan corona dengan uzlah. Agar menghindari penularan, tak menelan korban, dan corona membunuh dirinya sendiri. Sirnah. Hidup kembali normal tanpa bayang-bayang corona," kata Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU DKI Jakarta ini.
Kegiatan awal GONG dimulai dengan menyelenggarakan dua kali pelatihan untuk relawan pada hari Jumat, 20 Maret 2020 di gedung Grha Oikumene (PGI) Salemba yang diikuti oleh 30an relawan. Pelatihan tersebut untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam penyemprotan disenfektan. Mentor dalam pelatihan ini merupakan relawan dari Dompet Dhuafa, Jakarta.
Hingga Jumat, 20 Maret 2020 jumlah orang terinveksi virus Covid 19 atau corona terus bertambah. Situs resmi pemerintah RI (https://www.covid19.go.id/) melaporkan bahwa terdapat 159 negara/kawasan yang terkena pandemic COVID-19.
Ada 244,525 orang terkonfirmasi positif terjangkit virus tersebut di seluruh dunia, 10,031 diantaranya meninggal dunia. Meskipun ada 86.032 orang dinyatakan sembuh tapi jumlah orang yang terkenan virus COVID-19 juga terus bertambah.
Di Indonesia sendiri hingga pada waktu yang sama terkonfirmasi 369 positif terkenan virus corona dan 32 orang dinyatakan meninggal dunia. Meskipun ada 17 orang sudah dinyatakan sembuh tapi jumlah orang yang terpapar virus corona juga masih terus bertambah. Secara khusus di DKI Jakarta sudah ada 215 orang positif corona, 18 orang meninggal dunia, dan 14 orang dinyatakan sembuh.
Pendeta Jimmy Sormin mewakili GONG mengatakan, mengatakan mesti ada upaya nyata dalam menangani pandemi virus tersebut agar penyebarannya dapat ditekan sedemikian rupa. Menurutnya, Tak hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah tapi juga masyarakat juga turut berperan serta di dalamnya.
"Karenanya, kami masyarakat lintas suku, agama, ras dan antargolongan yang tergabung dalam GONG – Gotong Royong Bersatu Melawan Corona hadir untuk hal dimaksud," katanya.
GONG hingga Sabtu, 21 Maret 2020 diikuti oleh sejumlah lembaga, antara lain: Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Gerakan Kebangsaan Indonesia (GKI), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN), dan Vihara Dhanagun, Bogor.
Lembaga-lembaga tersebut berjejaring, bekerjasama, bergotong-royong turut serta dalam penanganan pandemic virus COVID-19 dengan berkontribusi sesuai sumber daya yang dimiliki masing-masing lembaga. Kegiatan yang kami rancang adalah: Penyemprotan disinfektan untuk rumah ibadah, pembagian alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis dan relawan kami sendiri, pembagian hand sanitizer, dan lain sebagainya yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Kegiatan awal GONG dilaksanakan dengan melakukan penyemprotan disenfektan di rumah-rumah ibadah di bilangan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Ada lima rumah ibadah yang disemprot, yakni masjid, gereja, dan vihara, pada hari Minggu, 22 Maret 2020.
GONG bersama warga sebelumnya melakukan pertemuan di SMP Islam Manhalun Nasyiin, RW. 10, Kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pendeta Gomar mewakili GONG memberikan bantuan sembako untuk warga RW 10 yang diwakili oleh Lurah setempat.
Menurut pendeta Jimmy, kegiatan serupa akan terus berlanjut di tempat-tempat lain.
"Nanti akan disesuaikan dengan ketersediaan barang, peralatan dan sumber daya yang terhimpun dalam gerakan ini," katanya.
GONG bersama warga RW 10 Kelurahan Karang Anyar Jakarta Pusat melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah rumah ibadah dan sekolah, di antaranya:
1 . Musala Al Abror Jalan Karang Anyar Utara II RT06 RW10 Karang Anyar Jakarta pusat.
2 . Musala Alhimmatul Islamiyyah Jalan Dwi Warna II Gg I RT12 RW10 Karang Anyar Jakarta pusat
3 . Musala Al Ikhlas jalan Dwi warna Gg II RT14 RW10 Karang Anyar Jakarta Pusat
4 . Musala Al Inayah Jalan Dwi Warna Raya nomor 5 RT14 RW10 Karang Anyar Jakarta pusat
5 . Gereja GKRI Jalan Dwi Warna Raya nomor 45 RT01 RW10 Karang Anyar Jakarta Pusat
6 . Gereja Kristen Nazarene Jalan Karang Anyar Utara Raya RT07 RW10 Karang Anyar Jakarta Pusat
7 . Vihara Chandra Metta Jalan Mangga Besar Raya RT01 RW10 Karang Anyar Jakarta Pusat
8. SMP Islam Manhalun Nasyiin
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...