GP Ansor: Agama Dilecehkan Jika Dieksploitasi untuk Kepentingan Politik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Arjuna, meminta agar sentimen agama tidak digembor-gemborkan untuk kepentingan politik sesaat, khususnya Pilkada yang bakal digelar serentak tahun ini.
“Jika politik diperjuangkan untuk kepentingan agama, barangkali tidak akan menjadi masalah. Namun, jika agama dieksploitasi untuk kepentingan politik seperti penggunaan simbol-simbol agama dan ajaran agama hanya demi tujuan mencapai kemenangan politik, di sinilah mulai terjadi pelecehan agama,” kata Arjuna seperti dikutip dari nu.or.id hari Rabu (4/11).
Pelecehan tersebut, kata Arjuna, tidak bisa dihindari apabila sudah bersinggungan dengan nafsu keserakahan akan kekuasaan politik. Namun ia optimis, masyarakat bisa menyeleksi dan tak mudah terpancing dengan isu sentimen agama.
“Kita yakin masyarakat sudah pintar, tidak akan terprovokasi oleh isu-isu yang membawa-bawa keagamaan dalam politik sesaat,” kata dia.
Menurut dia kontestan pilkada, organisasi kemasyarakatan agama, dan lembaga terkait harus mampu memosisikan diri dengan mengedepankan kebajikan, kemaslahatan, kejujuran, dan keadilan untuk menjadi dasar dan tujuan dalam bersikap, bertindak, dan mengambil kebijakan.
“Politisasi agama adalah bentuk langkah manipulatif yang menggunakan instrumen propaganda agama atau kepercayaan untuk mempengaruhi konstituen,” kata dia.
Dengan demikian Arjuna mengatakan, hajatan Pilkada serentak adalah contoh faktual, di mana posisi dan peran agama mulai digeser sekaligus dimanfaatkan untuk kepentingan politik sesaat.
“GP Ansor mengecam keras penggunaan isu agama untuk kepentingan semacam ini,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...