Graha Maria Annai Velangkanni, Wisata Religi Kota Medan
MEDAN, SATUHARAPAN.COM – Bagi Anda yang gemar melakukan wisata religi, sebuah bangunan yang terletak di Taman Sakura Indah, Jalan Sakura III Nomor 10, Tanjung Selamat, Medan, Sumatera Utara, dapat menjadi salah satu pilihan. Bangunan yang diberi nama Graha Maria Annai Velangkanni ini memiliki gaya arsitektur yang tidak lazim, simbol religi, dan membentuk suatu bangunan Gereja Katolik nan megah dan indah.
Estetika dan nilai religi pun seakan-akan bergabung dengan keagungan dan keajaiban Yang Ilahi.
Bila para tamu mulai melakukan aktivitas ziarahnya, para petugas Graha Maria Annai Velangkanni pun akan mulai menceritakan sejarah keselamatan manusia seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, mulai penciptaan sampai kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya, dengan mengartikan bentuk, struktur bangunan, ornament, dan lukisan-lukisan yang terdapat dalam Graha Maria Annai Velangkanni.
Interior gereja yang penuh dengan relief, lukisan dan ornament akan membuat mata peziarah seakan berpesta. Kubah yang berada di atas altar pun menampilkan tiga lukisan yang menerangkan kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya dan adegan pengadilan terakhir.
Graha Maria Annai Velangkanni dibangun sejak September 2001 sampai dengan September 2005, kemudian dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara Rudolf M Pardede, sedangkan pemberkatan dilakukan oleh AG Pius Datubara, pada 1 Oktober 2005.
Namun, beberapa hari setelah diresmikan, muncul sebuah keajaiban. Tiba-tiba muncul mata air tepat di bawah patung Bunda Maria yang berada di Kapel Maria Annai Velangkanni. Sumber mata air itu pun diyakini sebagai keajaiban, sehingga banyak peziarah yang berduyun-duyun untuk menikmati air yang keluar tersebut.
Makna Simbol di Graha
Sang pemrakarsa Pastor James Bharataputra pun menjelaskan sejumlah makna simbol atau lambing yang ada di Graha Maria Annai Velangkanni.
Pada pintu gerbang, terpampang sebuah gapura ciri khas rumah adat Batak Toba-Karo dengan relief berbagai suku bangsa dengan berpakaian adatnya. Lambang ini bertujuan untuk menyambut semua pengunjung yang berkehendak baik.
Dari bentuk dan isi format bangunan, kata Pastor James, seluruhnya diilhami oleh Yang Ilahi. Selama empat tahun masa pembangunan hanya Tuhan yang memberi inspirasi bagaimana Graha Maria Annai Velangkanni harus dibentuk, agar bisa menceritakan tentang karya keselamatan-Nya. Dua arsitektur, Indo-mogul dipadukan sebagai usaha inkulturasi arsitektur Asia.
Begitu melangkah masuk Kompleks Graha Maria Annai Velangkanni, pengunjung akan merasakan getaran jiwa seakan tengah memasuki tempat suci. “Kita akan merasakan betapa kecil manusia di hadapan Yang Maha Kuasa ketika memandang bangunan megah dan indah yang menawan,” ujar Pastor James kepada satuharapan.com, di Graha Maria Annai Velangkanni, Medan, Rabu (24/12).
“Sementara ada dua jalan layang di depan Graha Maria Annai Velangkanni yang melambangkan suatu pelukan Ilahi dengan insan,” dia menambahkan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...