Ibadah Malam Natal GPIB Immanuel Berlangsung Khidmat

Ratusan umat Kristiani menjalani Ibadah Malam Natal yang berlangsung dengan khidmat di Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (24/12). Misa Malam Natal yang digelar pukul 19.00 WIB dipimpin oleh Pendeta Deni Matulapelwa dengan tema Membangun Kemitraan Antar Umat Demi Keselamatan Bangsa. (Foto-foto: Dedy Istanto).

Para jemaat saat melaksanakan doa Kudus dalam ibadah Malam Natal yang digelar dengan tiga proses yang dimulai sejak pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB.

Para jemaat saat memanjatkan doa Kudus dengan menyalakan lilin yang menjadi doa penutup Malam Natal yang digelar di GPIB Immanuel, Jakarta Pusat.

Para jemaat saat melaksanakan doa bersama di GPIB Immanuel Jakarta yang berlangsung sejak pukul 19.00 WIB berjalan dengan lancar.

Jemaat umat Kristiani saat melaksanakan doa di GPIB Immanuel dalam ibadah Malam Natal yang berlangsung mulai pukul 19.00 WIB.

Salah satu jemaat saat melaksanakan doa dengan Alkitab yang bisa diakses melalui handphone (kiri) pada Malam Natal yang digelar di GPIB Immanuel, Jakarta Pusat.

Salah satu jemaat saat memanjatkan doa dengan nyanyian yang dilaksanakan di GPIB Immanuel, Jakarta Pusat yang digelar selama tiga kali ibadah.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ratusan jemaat umat Kristiani melaksanakan ibadah Malam Natal di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (24/12).

Misa Malam Natal dengan tema “Membangun Kemitraan Antar Umat Demi Keselamatan Bangsa“ digelar tiga tahap mulai dari pukul 17.00 WIB, dan pukul 19.00 WIB serta pukul 21.00 WIB. Untuk ibadah Malam Natal dipimpin oleh Pendeta Deni Matulapelwa yang digelar mulai pukul 19.00 WIB sampai dengan pukul 20.30 WIB.

Ibadah Malam Natal berlangsung dengan khidmat dan aman ditutup dengan doa Kudus sambil menyalakan lilin. Sejumlah aparat dari Polisi Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta instansi terkait berjaga-jaga di pintu masuk serta halaman Gereja yang merupakan peninggalan Belanda.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja