Guatemala: AS Sepakat Tangguhkan Deportasi Anak
GUATEMALA CITY, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Guatemala, Fernando Carrera, pada Selasa (8/7), mengatakan, bahwa Amerika Serikat sepakat untuk menangguhkan sementara deportasi anak-anak Amerika Tengah, yang tertangkap saat melintasi perbatasan secara ilegal.
Carrera mengatakan, bahwa kesepakatan itu dicapai saat AS dan negara-negara Amerika Tengah, menegosiasikan persyaratan untuk memulangkan anak-anak.
Isu keimigrasian, menjadi masalah mendesak baru bagi AS, setelah 52.000 anak tanpa pendamping, ditahan karena melintasi perbatasan selatan Amerika secara ilegal sejak Oktober, naik dua kali lipat dari periode yang sama setahun lalu.
Sebagian besar datang dari Amerika Tengah. Anak-anak itu melarikan diri dari kemiskinan, dan aksi kekerasan di tanah air mereka.
Sebelumnya pada Selasa (8/7), Presiden Barack Obama meminta dana darurat 3,7 juta dolar Amerika (sekitar Rp 43,3 miliar) dari Kongres, untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Pada Minggu (6/7), Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Jeh Johnson berjanji, AS akan “melawan arus” imigrasi ilegal, yang kian meningkat dan akan lebih cepat mendeportasi mereka.
Namun Carrera mengatakan kepada wartawan:,“Obama tidak meminta Kongres kewenangan khusus, untuk pemulangan cepat anak-anak tanpa pendamping, dan kami masih berdiskusi.”
Menteri luar negeri memperkirakan pembicaraan bisa memakan waktu dua sampai empat minggu.
Ia mengatakan, “negara-negara Amerika Tengah memastikan anak-anak diberikan "proses hukum, dengan pembelaan hukum yang memadai, dan apakah mereka diizinkan untuk tinggal dengan kerabat yang sudah di Amerika Serikat.” (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...