Gudang Obat Melawan Ebola Milik PBB Terbakar
GUINEA, SATUHARAPAN.COM – Sebuah gudang milik Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Guinea, hari Kamis (18/12 terbakar. Gudang itu menyimpan obat-obatan dan bahan laboratorium yang digunakan untuk melawan Ebola.
Tidak ada korban jiwa, namun sangat disesalkan banyak kehilangan persediaan medis. Sebuah penyelidikan sedang berlangsung untuk mengetahui penyebab kebakaran. "Ini adalah kerugian yang disesalkan,’’ kata Anthony Banbury, Kepala Misi PBB untuk Respons Darurat Ebola (UNMEER).
"Kami tentu tidak akan goyah dalam perjuangan melawan Ebola," katanya kebakaran di Conakry, ibu kota Guinea itu.
Gudang UNMEER digunakan oleh Medecins Sans Frontieres (MSF), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana PBB untuk Anak (UNICEF), Palang Merah, World Food Programme (WFP), dan Pharmacie Centrale de Guinée untuk menyimpan persediaan untuk Tanggap Darurat Ebola.
Statistik terbaru yang dirilis WHO tentang wabah Ebola di Afrika Barat menunjukkan bahwa telah terjadi 18.603 kasus Ebola yang dilaporkan, dan 6.915 kasus dilaporkan meninggal.
WHO mencatat bahwa jumlah kasus yang dilaporkan berfluktuasi di Guinea dan penurunan terjadi di Liberia. Sedangkan di Sierra Leone ada tanda-tanda peningkatan insiden , namun tidak ada kasus baru yang dilaporkan di Mali sejak 24 November.
Intervensi di tiga negara yang paling terkena dampak terus menunjukkan hasil sejalan dengan Misi PBB untuk Tanggap Darurat Ebola yang bertujuan untuk mengisolasi dan mengobati 100 persen kasus EVD (Penyakit Virus Ebola), mengubur korban dengan aman dan bermartabat, dan penanganan 100 persen kasus fatal terkait EVD pada Januari 2015.
UNMEER juga melaporkan lebih dari 11.000 rumah tangga di 15 kabupaten di Liberia dijangkau kunjungan rumah dengan pesan pencegahan Ebola dan perlindungan rumah. Puluhan ribu perempuan, laki-laki dan anak-anak mengambil bagian dalam kampanye itu.
Mengenai bantuan dana untuk Ebola, PBB menyebutkan kontribusi terbaru dari Israel sebasr US$ 8,7 juta, Tiongkok US$ 6 juta, Jerman memberi tambahan US$ 5,3 juta, Swiss US$ 5,1 juta, Bolivia US$ 1 juta, dan Brasil US$ 600.000.
Seruan kebutuhan dana kemanusiaan untuk melawan Ebola sebesar US$ 1,5 miliar, telah diperoleh sebasar US$ 1,03 miliar.
Pemerhati Lingkungan Tolak Kekah Keluar Natuna
NATUNA, SATUHARAPAN.COM - Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menolak h...