Guinea Luncurkan Pusat Penyakit Menular Guna Perangi Ebola
CONAKRY, SATUHARAPAN.COM - Guinea, pada Jumat 11/11), meluncurkan pusat penyakit menular baru yang dirancang untuk melindungi negara Afrika barat itu dari kemungkinan munculnya kembali virus ebola, hampir tiga tahun setelah wabah itu mendera negara tersebut.
Institut Pasteur baru yang didanai Prancis di Conakry itu akan melakukan penelitian, melatih para ilmuwan dan menguji beberapa penyakit mematikan di dunia, termasuk demam Lassa, demam kuning, dan demam Rift Valley, yang semuanya mengancam kehidupan penduduk Guinea.
Guinea kekurangan sumber daya dalam memerangi ebola ketika virus itu mendera negara tersebut sampai semua kasus dinyatakan selesai lima bulan lalu, termasuk sarana pengujian virus untuk menghentikan penyebarannya dengan cepat.
Sejak saat itu, Prancis secara khusus menyuntikkan dana untuk memastikan bahwa Guinea, yang merupakan bekas jajahannya, memiliki sarana yang cukup untuk menangkal demam berdarah mematikan seperti ebola.
Dalam sebuah acara di Conakry, Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Marc Ayrault, menyebut pusat tersebut sebagai “simbol solidaritas”, menyusul kunjungan Presiden Francois Hollande di puncak wabah pada 2014.
Pembangunan untuk menyelesaikan seluruh fasilitas diperkirakan akan memakan waktu dua tahun.(AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...