Gunakan Masker Ketika Bakar Kertas pada Perayaan Imlek
Otoritas kesehatan Thailand memperingatkan bahwa kertas perak dan kertas emas bisa mengandung logam berat yang karsinogenik.
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM – Para dokter di Thailand memperingatkan warga yang membakar kertas perak atau emas bagi leluhur yang telah meninggal dalam perayaan Tahun Baru Imlek diminta mengenakan masker.
Pembakaran kertas seperti itu menghasilkan zat-zat yang bersifat karsinogenik, termasuk logam berat nikel, kromium, timah dan mangan, seperti dilaporkan situs berita Thailand, The Nations, Rabu (18/2).
Dr Manoon Leechawengwong, kepala unit perawatan intensif (ICU) di Rumah Sakit Vichaiyut, yang merupakan bagian dari tim peneliti toksikologi pada Chulabhorn Research Institute, mengatakan bahwa mereka telah menerbitkan temuan tentang hal tersebut pada jurnal ilmiah asing.
Dia mengatakan zat karsinogenik dapat menyebabkan kanker paru-paru, perkembangan yang lambat pada anak-anak, anemia, atau gagal ginjal, sedangkan mangan menimbulkan risiko penyakit Parkinson pada orang tua.
Dia mengatakan abu pembakaran kertas itu harus dibuang dengan benar sebagaimana limbah industri, ketimbang dibuang di tempat sampah atau ditaburkan di atas tanah atau air, karena zat itu akan kembali ke ekosistem. Dia juga mengutip otoritas Taiwan yang mengumpulkan debu tersebut selama Tahun Baru Imlek dari rumah-rumah penduduk untuk pembuangan dalam insinerator limbah.
Dia mendesak Bangkok dan kota-kota besar lainnya untuk mengikuti dan menyerukan Kementerian Perindustrian untuk mengontrol produksi pembakaran kertas perak atau kertas emas, atau yang menggunakan penawaran lain yang dilapisi warna-warna cerah atau bahan mengkilap, untuk mencegah menyebarnya asap karsinogenik asap dan polusi.
Kepala Bidang Kesehatan, Dr Pornthep Prathanvanich juga mengatakan pembakaran sejumlah besar kertas perak atau kertas emas akan menghasilkan asap timbal yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Kertas tersebut tersedia dalam tiga jenis, yaitu yang dilapisi dengan timbal, yang dilapisi dengan pewarna, dan yang dicetak dengan teknologi offset. Kertas dilapisi timah yang paling populer, tapi mengandung 21-85 miligram timbal per lembarnya, sehingga orang harus berhati-hati dan mencuci tangan setelah menyentuhnya, dan memakai masker ketika membakarnya, yang sebaiknya dilakukan di luar ruangan, katanya.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...