Gunung Sinabung Masih Berstatus Awas
KARO, SATUHARAPAN.COM – Aktivitas Gunung Sinabung masih relatif tinggi, ditandai dengan seringnya terjadi tingkat erupsi dan guguran kubah lava, hingga hari Sabtu (9/1). Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanis di Desa Tiga Serangkai, Karo, Sumatera Utara, yang disaksikan oleh sejumlah warga dari kejauhan.
Kepulan asap putih masih membubung keluar dari puncak Sinabung yang bisa terlihat dari Desa Tiga Pancur, Karo, Sumatera Utara pada Sabtu kemarin. Sampai dengan saat ini Sinabung masih berstatus Awas atau di level IV. Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sisi tenggara gunung dengan radius tiga sampai lima kilometer. Sebelumnya, pada hari Kamis (7/1), Gunung Sinabung juga mengeluarkan material vulkanik saat terjadi erupsi yang terlihat dari Desa Tiga Serangkai, Karo, Sumatera Utara.
Aktivitas erupsi gunung berapi tidak hanya terjadi di Sumatera Utara, namun juga beberapa daerah lainnya, di antaranya Gunung Bromo, Jawa Timur, dan Gunung Soputan, Sulawesi Utara. Semburan debu vulkanik yang keluar dari Gunung Soputan pada hari Rabu (6/1) mencapai ketinggian 12.000 kaki berdasarkan pantauan dari badan meteorologi Australia.
Sampai dengan hari Sabtu (9/11), pascaletusan yang terjadi selama dua hari mengakibatkan kualitas udara di tiga desa yang berada di Kabupaten Minahasa Tenggara masih berbahaya. Keterangan itu disampaikan setelah dilakukan pemeriksaan oleh peneliti dari tim kesehatan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Minahasa Tenggara.
Kepala BLH Robby Ngongoloy di Ratahan pada hari Sabtu itu mengatakan, “Dari pemeriksaan memang kualitas udaranya masih tercemar oleh abu vulkanik sisa dari letusan Gunung Soputan, dan berbahaya bagi manusia.” Dia menambahkan, ketiga desa yang terkena dampak letusan Soputan yaitu Desa Pangu, Desa Pangu Satu, dan Desa Pangu Dua.
Sementara itu aktivitas Gunung Bromo di Jawa Timur sampai dengan hari Senin (11/1) ini masih berstatus siaga. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gunung Bromo masih mengeluarkan sinar api yang terlihat samar dari puncak yang terjadi antara pukul 00.00 WIB sampai dengan 06.00 WIB.
Sebelumnya pada hari Minggu (10/1) tercatat ketinggian asap vulkanik mencapai 1.200 meter dari puncak gunung setinggi 3.210 meter di bawah permukaan laut (mdpl) yang mengarah ke barat dan barat daya. (Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...