Habiburokhman Tak Percaya 1 Juta KTP, Teman Ahok: Gak Masalah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan tidak ada masalah jika Habiburokhman atau tokoh lain yang tak percaya atas pengumpulan satu juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk Ahok.
Habiburokhman merupakan salah seorang yang meragukan pengumpulan satu juta data KTP tersebut. Diketahui, Habiburokhman diundang Teman Ahok dalam acara verifikasi besok hari Rabu 29 Juni 2016.
"Kami menyediakan tempat dan sistem sehingga teman-teman yang suka mengkritik di media bisa memberi kritik yang konstruktif. Jangan bisanya hanya kritik tapi saat diajak hadir berkelit. Kita sih enggak apa-apa, tapi nanti beliau akan kehilangan momentum membuktikan kritiknya. Ayo ini justru momentumnya," kata Amalia, seperti dilansir dari Antara, hari Selasa (28/6).
Amalia menolak tudingan Habiburokhman bahwa verifikasi satu juta KTP pada hari Rabu itu adalah kampanye terselubung untuk mendukung rencana Judicial Review Teman Ahok terhadap Pasal 48 UU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) baru. Aturan itu mengatur verifikasi faktual dilakukan dengan metode sensus dengan menemui langsung setiap pendukung calon yang menyerahkan KTP.
"Itu bukan kampanye. Setahu saya namanya kampanye kan ada calon yang dikenalkan ke publik dan ada pengumpulan crowd, ini sifatnya undangan terbatas, yang enggak percaya silahkan datang. Ini kan kesempatan untuk kita ketemu," kata Amalia.
Sebelumnya, politisi Partai Gerindra, Habiburokhman, menolak undangan Teman Ahok untuk membuktikan Teman Ahok benar-benar telah mengumpulkan satu juta KTP pada acara verifikasi hari Rabu (29/6) di markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta Selatan.
"Mohon maaf waktu saya terlalu berharga untuk menghadiri acara tersebut," kata Habiburokhman, saat dikonfirmasi melalui pesan pendek.
Habiburokhman menantang Teman Ahok menggunakan metode sensus yang diatur UU Pilkada. Ia beranggapan bahwa metode itu lebih akurat daripada metode verifikasi survei.
"Logikanya kalau data tersebut benar, mengapa mereka keberatan dengan metode sensus. Metode sensus yang diatur UU Pilkada tentu jauh lebih akurat daripada metode verifikasi survei alias acak yang ditawarkan oleh Teman Ahok,” katanya.
Ia juga memberikan saran kepada Teman Ahok, salah satunya dengan meminta jaminan kepada Ahok.
“Saran saya untuk Teman Ahok, yang pertama Teman Ahok harus minta jaminan dulu kepada Ahok untuk maju lewat jalur independen, pastikan segera tanggal deklarasi independen tersebut bila perlu bikin kontrak politik. Saya khawatir jangan-jangan Ahok lebih tidak yakin dengan klaim KTP satu juta tersebut daripada saya. Indikasinya Ahok masih terlihat sangat berharap didukung oleh parpol. Yang kedua secara legal unggah saja nama penyetor KTP by name by address di website mereka, biarkan rakyat mengecek apakah nama mereka dicatut atau tidak oleh Teman Ahok," kata dia menambahkan.
Kelompok volunteer Teman Ahok merupakan kelompok organisasi bentukan masyarakat yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju sebagai salah satu kandidat dalam Pilkada 2017 melalui jalur non partai (independen).
Jalur independen berarti calon kandidat yang ingin mencalonkan dirinya tidak memeluk parpol sebagai tim pemenangan, dan mengharuskan untuk mengumpulkan sebanyak satu juta KTP warga DKI Jakarta sebagai bukti dukungan bagi kandidat.
Diketahui, Teman Ahok telah berhasil memenuhi persyaratan tersebut sehingga Ahok dimungkinkan dapat maju kembali sebagai calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...