Hadapi Era Disrupsi, 2.372 Siswa SMPK PENABUR Ikuti Jambore
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - BPK PENABUR Jakarta menyelenggarakan kegiatan “Jambore SMPK PENABUR Jakarta”, hari Kamis, 20 Juni 2019, di Kempi 1& 2, Buperta Cibubur, Jakarta Timur.
Ketua BPK PENABUR Jakarta, Antono Yuwono, mengatakan dalam menghadapi era disrupsi setiap orang dituntut untuk lebih mempunyai kecerdasan sosial yang tinggi. Kepramukaan berperan menjadi satu hal penting untuk mengajarkan kepekaan peserta didik akan sosial, teamwork, dan stategi dalam mencapai tujuan bersama.
“Jadi bukan hanya pintar secara akademis, tapi juga pintar bisa bekerja sama dan berkoordinasi. Empat kemampuan yang perlu dimiliki setiap siswa yaitu berpikir kreatif, kritis, bisa berkolaborasi dan berkoordinasi," kata Kakak Antono Yuwono usai membuka kegiatan Jambore SMPK PENABUR Jakarta.
Menurutnya, kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan tahun ini bukan sekedar menanamkan kedispilinan, namun juga menjadi ajang sosialisasi dengan teman sebaya dari seluruh peserta didik SMPK PENABUR Jakarta.
“Kegiatan Jambore dihadiri siswa kelas 7 SMPK PENABUR Jakarta sekitar 2.372 siswa didampingi 261 guru dan 276 dewan galang, serta 80 kakak-kakak kelas 8 yang bertugas mendampingi adik-adiknya,” katanya.
Jambore yang mengusung tema “Merangkul Keragaman” diikuti oleh 17 sekolah SMPK PENABUR Jakarta, dengan tema budaya berbeda di masing-masing sekolah.
Kakak Antono Yuwono, selaku Pembina Upacara pembukaan Jambore mengatakan budaya merupakan warisan kekayaan yang harus kita pelajari dan lestarikan. "Remaja sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran besar dalam pelestarian budaya Indonesia," katanya.
Peserta Jambore Penggalang SMPK PENABUR Jakarta 2019 menampilkan budaya mulai dari Aceh, Yogyakarta, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Papua, dan wilayah Indonesia lainnya hadir dalam bentuk kampung mini lengkap dengan ragam budayanya pakaian adat, makanan khas, tari tradisional, serta kesenian daerah yang dibuat dan diperagakan oleh peserta didik.
Para peserta Jambore mengasah keterampilan kepramukaan seperti panorama, tali temali, kompas, sandi, semaphore, latihan keterampilan baris-berbaris, sembari mempelajari uniknya budaya Indonesia.
Pada kegiatan Jambore ini juga berbagai penampilan kesenian dan budaya hadir memeriahkan acara. Sementara itu untuk kegiatan Kunjungan Kampung para siswa-siswi saling mengunjungi kampung yang berbeda dan mempelajari kebudayaan di dalamnya.
Menurut Kakak Antono Yuwono, tak hanya dalam hal kebudayaan, peserta didik juga diajarkan untuk peduli dan berbagi kepada sesama. Misalnya, dengan mengumpulkan buku untuk disumbangkan kepada Taman Bacaan Sumber Ilmu, Kampung Cidokom, Desa Kopo, Cisarua, Bogor.
Kakak Antono Yuwono mengatakan kegiatan Jambore "Merangkul Keragaman" ini diharapkan tak sekedar melatih kedisiplinan, kemandirian, serta kreativitas, tapi juga tenggang rasa dan kepedulian terhadap keragaman budaya maupun sesama.
"Jadi melalui Jambore Penggalang SMPK PENABUR Jakarta, remaja Indonesia siap rangkul keberagaman," katanya.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...