Hadapi Korea Utara, Amerika Serikat Kirim Peluncur Roket Terbaru ke Guam
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Rabu (03/04/2013) AS mengirimkan sistem pertahanan anti misil ke kepulauan Guam Pasifik Barat guna menghadapi ancaman serangan nuklir dari Korea Utara.
Sekretaris Pertahanan AS Chuck Hagel menjanjikan adanya reaksi yang terukur menghadapi sikap pemerintah Korea Utara pimpinan Raja Kim Jong Un yang memberi perintah kepada militernya untuk melakukan persiapan serangan nuklir ke wilayah Amerika Serikat (AS). “Sikap mereka beberapa waktu lalu merupakan ancaman yang nyata”, tandas Hagel.
Seorang juru bicara pemerintah AS mengatakan bahwa Washington akan menyiapkan sistem pertahanan yang berukuran kecil, ringan namun berbeda dengan teknologi yang sudah ada. Sistem pertahanan yang dinamai Terminal High-Altitude Area Defence (THAAD) tersebut ditempatkan di Pasifik Barat tepatnya di kepulauan Guam.
THAAD senilai 800 juta dolar AS yang semula akan dioperasikan 2015, akan mulai dikirimkan ke Guam dalam waktu dekat ini. THAAD adalah truk peluncur roket yang dibekali radar sehingga memiliki kemampuan untuk mencegat misil balistik berjarak pendek hingga jarak menengah.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Caitlin Hayden, menilai reksi Korea Utara kurang mendukung usaha memenuhi kewajiban internasionalnya. Korea Utara malah makin mendekatkan diri pada isolasi internasional dalam bidang ekonomi. Hal ini juga akan membahayakan kondisi pekerja Korea Selatan yang bekerja di kawasan industri yang ada di Korea Utara.
Kepala pertahanan Korea Selatan Kim Kwan-jin pun angkat bicara dengan menyatakan kesiapannya untuk membentuk Ulchi Freedom Guardian jika pekerja Korea Selatan yang merantau disandera oleh Korea Utara seperti yang dilansir oleh media cetak Korea Selatan.
Di lain pihak Perwakilan dan Duta Besar China untuk PBB Zhang Yesui mengingatkan agar semua pihak yang terkait saling menahan diri, tidak saling memprofokasi agar keadaan tidak semakin memburuk.
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...