”Hai Masalah, Saya Punya Tuhan yang Besar!”
”Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” (Mat. 6:26).
SATUHARAPAN.COM – Seorang sahabat bercerita betapa dia sedang merasa susah bulan ini. Pengeluarannya beberapa bulan terakhir lebih besar dari gaji sehingga ia harus mengambil pinjaman. Dia merasa kere karena gaji bulan depan akan dipakai untuk membayar pinjaman bulan ini. Baru setelah 2-3 bulan ke depan keuangannya (cashflow) kemungkinan akan kembali normal.
Kalau wajah saya menggambarkan sebuah icon avatar, maka akan tampak banyak simbol tanda tanya di jidat saya. ”Halo... kamu punya rumah besar empat lantai, furniture mewah, mobil dua, tabungan-deposito-investasi, gawai terbaru yang paling mahal, dalam setahun bisa 1-2 kali business trip/liburan ke luar negeri, tetapi merasa kere? Ada apa denganmu? Apakah kamu sudah tidak bisa lagi melihat dan menikmati berkat Tuhan yang luar biasa melimpah itu sehingga hanya karena kesulitan cash flow 1-2 bulan saja kamu merasa miskin? Bagaimana kalau kamu benar-benar miskin?”
Sering kali kita terlalu fokus dengan kesusahan sesaat—yang kadang disebabkan kebodohan kita mengelola berkat Tuhan—sampai-sampai berkat Tuhan yang sangat melimpah itu tak lagi kelihatan. Tuhan Yesus menasihati kita untuk belajar pada burung di langit yang tidak menabur, tidak menuai, tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun tetap dipelihara Tuhan.
Cobalah lebih fokus meilhat berkat-berkat yang sudah Tuhan karuniakan! Kita pasti akan jauh lebih bersyukur walau sedang mengalami masalah. Setiap orang hidup pasti punya masalah. Hanya orang matilah yang tidak memiliki masalah. Namun, masalah bukanlah alasan untuk tidak bisa lagi melihat berkat Tuhan. Seolah-olah semua berkat tersebut merupakan hal yang sudah semestinya kita dapatkan sehingga tidak perlu disyukuri lagi.
Serahkanlah segala kekhawatiran dan masalah kita kepada Tuhan. Tentu saja, kita tetap harus bertanggung jawab mengusahakan sekuat tenaga untuk mengatasi masalah—yang sering disebabkan oleh kebodohan kita sendiri. Dan mintalah Tuhan menyempurnakananya.
Dan jangan katakan: ”Tuhan, aku punya masalah!”; tetapi katakanlah: ”Hai masalah, saya punya Tuhan yang besar.”
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Berjaya di Kota Jakarta Pusat, Paduan Suara SDK 1 PENABUR Be...
Jakarta, Satuharapan.com, Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya Muhammad Mashabi Jakarta Pusat menjadi ...