Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 20:54 WIB | Kamis, 30 April 2015

Haji Lulung Diperiksa Bareskrim 8 Jam

Haji Lulung Diperiksa Bareskrim 8 Jam
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung saat keluar dari gedung Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Bareskrim Mabes Polri) Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (30/4) selama delapan jam. Lulung diperiksa sebagai saksi terkait dengan kasus pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) pada tahun 2014 lalu. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Haji Lulung Diperiksa Bareskrim 8 Jam
Abraham Lunggana alias Lulung (tengah) saat akan keluar dari gedung Bareskrim Mabes Polri didampingi oleh kuasa hukumnya untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait dengan pengadaan UPS pada tahun 2014.
Haji Lulung Diperiksa Bareskrim 8 Jam
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung saat keluar dari gedung Bareskrim Mabes Polri usai menjalani pemeriksaan selama delapan jam terkait dengan pengadaan UPS yang diduga terindikasi korupsi.
Haji Lulung Diperiksa Bareskrim 8 Jam
Abraham Lunggana alias Lulung (tengah) saat akan keluar dari gedung Bareskrim Mabes Polri usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait dengan kasus dugaan korupsi pengadaan UPS tahun 2014.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung diperiksa Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Polisi Republik Indonesia selama delapan jam, Kamis (30/4).

Haji Lulung yang mengenakan kemeja batik enggan berkomentar dan menjawab pertanyaan para awak media terkait dengan pemeriksaan terhadap dirinya sebagai saksi terkait dengan kasus korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) pada tahun 2014 lalu.

"Saya serahkan semua kepada penyidik Bareskrim agar segera tuntas," ujar dia sambil berjalan menuju kekendaraannya.

Lulung didampingi tim kuasa hukumnya tiba di Bareskrim Mabes Polri sekitar pukul 10.00 WIB untuk memenuhi panggilan pemeriksaan setelah kemarin sempat tidak hadir.

Kasus dugaan pengadaan UPS pada tahun 2014 telah menjerat dua tersangka yang merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat dan juga Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home