Hakim Perempuan Ditunjuk Menjabat PM Yunani Sampai Pemilu
ATHENA, SATUHARAPAN.COM - Vassiliki Thanou resmi menjadi perdana menteri Yunani menggantikan Alexis Tsipras hingga Pemilu menghasilkan pemenang pada 20 September mendatang. Thanou, hakim di Mahkamah Agung Yunani, dilantik kemarin (27/8).
Menurut konstitusi Yunani, peran perdana menteri sementara dapat diambil alih oleh hakim ketua di salah satu dari tiga lembaga peradilan negara, yaitu Dewan Negara, Pengadilan Auditor dan Mahkamah Agung.
Thanou mendapat posisi tersebut karena posisi hakim ketua di dua lembaga peradilan lainnya saat ini kosong, sebagaimana dinyatakan oleh kantor kepresidenan. Tsipras mengundurkan diri pada Kamis (20/8) lalu demi melempangkan jalan bagi pemilu dini yang ia harapkan akan memberikannya mandat yang lebih besar untuk kembali menjadi perdana menteri.
Pemilu dini dilakukan menyusul pergolakan dalam partainya yaitu partai Syriza, dimana banyak anggota partai berkuasa itu marah karena Tsipras dianggap melanggar janji kampanye untuk mengakhiri kebijakan penghematan yang dituntut pihak kreditur asing.
Lewat pemilu dini, Tsipras berharap pemilih Yunani tetap mempercayainya dan memberinya kursi lebih banyak di parlemen.
.Sebagaimana dilaporkan oleh Reuters, Thanou sebagai perdana menteri sementara bertugas untuk memastikan bahwa kondisi tetap aman di Yunani hingga digelarnya pemilu. Tsipras tidak memberikan mandat khusus kepada Thanou terkait dengan agenda reformasi ekonomi terkait dengan dana talangan dari negara-negara dan lembaga kreditor.
Thanou merupakan tokoh senior dalam lembaga peradilan Yunani. Setelah merampungkan studi hukum di Athena dan Paris, Thanou menjadi hakim sejak April 1975. Perempuan ini fasih berbicara dalam bahasa Yunani, Inggris dan Perancis.
Ia diangkat menjadi Ketua Pengadilan Negeri Pertama pada 1992. Pada 2005 ia menjadi Ketua Pengadilan Banding. Ia kemudian ditunjuk sebagai Ketua Mahkamah Agung oleh pemerintah pada Juni lalu, setelah ketua sebelumnya pensiun. Penunjukannya itu hanya beberapa hari sebelum diselenggarakannya referendum terkait program dana talangan yang didukung Uni Eropa.
Sebagai advokat, ibu dari tiga putri ini, dikenal sebagai figur anti terhadap langkah-langkah penghematan. Kariernya menonjol sebagai hakim yang secara terbuka berjuang melawan pemotongan upah yang diterapkan dalam peradilan Yunani untuk menenangkan para pemberi pinjaman dari Eropa dan Dana Moneter Internasional, atau IMF.
Thanau berpendapat bahwa gaji yang kompetitif sangat penting untuk menegakkan integritas pejabat pengadilan. Dia juga secara terbuka menyebut kebijakan pajak properti yang tidak populer sebagai kebijakan yang tidak sah. Kebijakan ini pertama kali diperkenalkan pada 2012 di bawah program dana talangan Eropa.
"Kebijakan ekonomi yang salah dalam lima tahun terakhir, begitu juga dengan gagalnya dana talangan yang diberlakukan oleh peminjam, menyebabkan sebagian besar warga Yunani terpuruk dalam resesi, pengangguran dan kemiskinan," tulis Thanou dalam surat terbuka kepada para pemimpin Eropa bulan Juli lalu, sebagaimana dilansir oleh cnn.com.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...