Hakim Turki Cari Suaka di Yunani
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Seorang hakim Turki melarikan diri ke pulau Chios, Yunani , menggunakan perahu migran untuk mencari suaka di negeri itu, menurut laporan kantor berita Turki, Anadolu.
Hakim berusia 50 tahun itu meninggalkan Turki pada hari Selasa (3/8) dari pantai Pulau Agia Eleni. Dia bersama enam migran asal Suriah, kata pejabat penjaga pantai Chios.
Mereka juga mengatakan bahwa hakim itu ingin mengajukan permohonan suaka politik di Yunani. Dia oleh jaksa setempat menghadapi tuduhan memasuki negara itu secara elegal. Namun media di Yunani melaporkan bahwa hakim itu dipindahkan ke Athena untuk proses suaka.
Menurut Anadolu, awal pekan ini, tujuh orang yang diduga anggota Organisasi teror Fethullahist (FETO) sebutan pemerintah Turki terhadap pendukung Fethullah Gulen, mencari suaka di Yunani setelah secara ilegal memasuki negara itu.
Selain itu, delapan tentara yang terlibat aksi kudeta dan melarikan diri ke Provinsi Alexandroupoli di dekat perbatasan dengan Turk juga berusaha mencari suaka politik di negara itu. Mereka melarikan diri dengan sebuah helikopter militer pada 16 Juli, satu hari setelah kudeta gagal pada 15 Juli.
Anggota militer itu telah dijatuhi hukuman dua bulan penjara, namun ditangguhkan atas dakwaan secara ilegal memasuki negara itu. Dan sidang klaim suaka mereka mulai diproses pada 19 Agustus.
Turki telah memecat sekitar 80.000 orang dari pegawai negeri, kehakiman, kepolisian dan pengadilan, sejak upaya kudeta gagal pada 15 Juli.
Makin Banyak Wartawan Ditahan
Selain itu kantor Kejaksaan Istanbul juga memerintahkan penahanan terhadap 35 orang, termasuk sembilan wartawan atas tuduhan terlibat mendukung kelompok Fethullah Gulen, menurut laporanm media Turki, Hurriyet.
Penahanan itu dilakukan di Istanbul, Ankara, dan Kocaeli, Provinsi Marmara dengan alasan mereka terkait FETO yang berada di bali usaha kudeta yang gagal.
Para wartawan juga dituduh menggunakan organisasi media dan media sosial untuk melakukan propaganda atas nama ulama Muslim Fethullah Gulen yang tinggal di Amerika Serikat.
Para wartawan Turki yang ditahan adalah Nurullah Öztürk, Rasih Yilmaz, Murat Aksoy, Abdullah Alparslan Akkus, Iskender Yunus Tiryaki, Levent Arap, Ömer Åahin, Ayhan Simsek ditahan, dan redaktur Harian Hurriyet, Dincer Gokce, serta wartawan Harian Zaman yang telah ditutup pemerintah, Ergun Babahan.
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...