Halau Hamas, Israel Kembangkan Teknologi Anti Terowongan
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM - Israel sedang mengembangkan sistem baru yang akan mendeteksi dan menghancurkan terowongan seperti yang digali oleh gerilyawan Hamas di Jalur Gaza, sebuah media mingguan Inggris The Sunday Times melaporkan.
Sistem baru itu tengah dikembangkan oleh konsorsium yang dipimpin Elbit Systems, perusahaan pengembang teknologi militer terbesar Israel, yang diharapkan di masa depan mampu menghilangkan ancaman dari terowongan, hingga tidak ada jalan lain untuk memasukkan kekuatan musuh.
Teknologi itu, "Iron Spade", digambarkan sebagai versi bawah tanah dari sistem pertahanan udara "Iron Dome" yang telah menghancurkan sekitar 90 persen serangan roket yang ditembakkan Hamas ke Israel dari Jalur Gaza.
Rafael, perusahaan di balik pembangunan Iron Dome juga terlibat dalam proyek baru itu.
Penghancuran terowongan dipakai Israel sebagai dalih untuk melakukan invasi darat di Gaza sejak 16 Juli lalu.
Sistem proteksi ini akan didasarkan pada pendekatan dua arah, seorang perwira dari Angkatan Pertahanan Israel mengatakan kepada surat kabar yang berbasis di Tel Aviv, Yediot Aharonot.
Pertama, sensor dan pemancar akan digunakan untuk memantau penggalian bawah tanah dan rongga sebelum menghancurkan penggali dengan generasi robot terbaru.
Di daerah yang sangat berpotensi, penghalang fisik akan dimasukkan di kedalaman sekitar 30 meter, kata Atai Shelach, mantan komandan unit penghancur terowongan.
Perisai baru bawah tanah berteknologi tinggi ini, diperkirakan akan menelan biaya sekitar 600 juta dollar Amerika dan akan dikerahkan di sepanjang 42 mil perbatasan Israel dengan Gaza.
Meskipun ini sebuah terobosan teknologi baru yang efektif, namun banyak ahli militer memperingatkan bahwa masalah "terowongan teror" itu kemungkinannya akan tetap ada.
"Ini masalah strategis global dan ancaman," kata Shelach.
"Ini bukan asal menebak bahwa sudah ada terowongan ofensif di utara, dan bahkan di Suriah," tambahnya.
Sementara delegasi Israel dan Palestina memulai kembali pembicaraan tidak langsung untuk gencatan senjata di Kairo Mesir pada Minggu (17/8).
Hamas mengatakan usulan Mesir dalam perundingan tidak dapat diterima dan mengancam akan memulai lagi pertempuran.
Sedangkan Israel mengatakan keamanan akan diperbarui dengan "satu atau berbagai cara." (alarabiya.net)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...