Rencana Beli Hotel, Sultan Brunei Ditentang Aktivis Homoseksual
INGGRIS, SATUHARAPAN.COM – Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah yang difavorit memenangkan pembelian hotel mewah Grosvenor House Hotel di London, Plaza dan Dream Hotel Downtown di New York memicu kemarahan kelompok aktivis hak-hak homoseksual, media Inggris Daily Mail melaporkan pada Minggu (17/8).
Sultan yang telah menandatangani kesepakatan awal pembelian tiga hotel tersebut, mendapat kritik dari aktivis yang menyatakan bahwa Sultan Hassanal Bolkiah adalah homofobia yang menerapkan hukuman keras dengan merajam sampai mati para pelaku homoseksual.
Sultan, yang juga memiliki Beverly Hills Hotel, mulai mendapat penolakan pada tahun 2013 karena menerapkan syariah Islam yang akan menghukum berat perzinahan, aborsi dan hubungan sesama jenis.
Jika penjualan senilai 2,2 miliar dolar AS tuntas, maka Hassanal Bolkiah akan menjadi pemilik utama bersama dua investor lain yang sebelumnya sudah memiliki properti tersebut, menurut New York Post. Dia akan menjadi pemegang saham mayoritas tetapi tidak akan ikut dalam operasional hotel.
Pekan lalu taipan dari India, Subrata Roy yang di penjara memutuskan menjual tiga hotel mewah miliknya untuk segera memenuhi kebutuhan dana sebesar 1,6 miliar dolar Amerika sebagai jaminan agar dirinya dapat keluar dari Tihar, sebuah penjara di New Delhi, India.
Roy, pemilik Sahara Group, dipenjara pada Maret lalu setelah kalah dalam sengketa hukum melawan otoritas pasar modal India, dia dituduh gagal membayar penjualan obligasi senilai miliaran dolar. Namun pria 66 tahun itu membantah melakukan kesalahan.
Hampir 70 persen warga negara Brunai adalah Muslim dari etnis Melayu, sementara sekitar 15 persen penduduknya beretnis Thionghua non-Muslim, diikuti beberapa masyarakat adat dan kelompok lainnya.
Penjualan ataupun konsumsi alkohol dilarang dan kegiatan agama lain dibatasi dengan ketat. (alarabiya.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...