Hamas Akan Bebaskan Enam Sandera Israel, dan Serahkan Empat Jenazah Pekan Ini

JALUR GAZA, SATUHARAPAN.COM-Hamas mengatakan pada hari Selasa (18/2) bahwa mereka akan menyerahkan enam sandera Israel yang masih hidup yang akan dibebaskan berdasarkan fase pertama gencatan senjata Gaza pekan ini, serta jenazah empat tawanan yang telah meninggal.
Gencatan senjata Gaza yang rapuh mulai berlaku pada 19 Januari setelah lebih dari 15 bulan pertempuran antara Israel dan Hamas, yang dipicu oleh serangan kelompok militan Palestina tersebut pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.
Tiga puluh tiga sandera Israel akan dibebaskan berdasarkan fase pertama, dengan 19 orang telah dibebaskan sejauh ini sebagai ganti lebih dari 1.100 tahanan Palestina. Dari 14 sandera yang tersisa, Israel mengatakan delapan orang telah meninggal.
Lima warga negara Thailand yang ditahan di Gaza sejak serangan 2023 juga telah dibebaskan di luar cakupan kesepakatan gencatan senjata.
Hamas “memutuskan untuk membebaskan pada hari Sabtu, 22 Februari, sisa tahanan (Israel) yang masih hidup yang pembebasannya disepakati pada tahap pertama, berjumlah enam,” kata negosiator utama kelompok itu, Khalil al-Hayya, dalam pidato yang disiarkan televisi.
Kelompok itu juga telah “memutuskan untuk menyerahkan empat jenazah pada hari Kamis (20/2)... dan musuh akan membebaskan tahanan terkait,” kata al-Hayya.
Israel kemudian mengonfirmasi pengaturan tersebut, dengan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa selama negosiasi tidak langsung di Kairo, “kesepakatan dicapai” untuk pembebasan enam sandera yang masih hidup pada Sabtu.
Ditambahkannya bahwa jenazah empat sandera akan dikembalikan pada hari Kamis, sebelum empat lainnya pekan depan.
Ini akan menjadi jenazah pertama yang dikembalikan oleh Hamas ke Israel sejak dimulainya perang.
Sumber Palestina yang dekat dengan negosiasi tersebut mengatakan mediator telah mengajukan permintaan pembebasan baru, seraya menambahkan bahwa mereka bertujuan "agar langkah ini menciptakan suasana yang positif, dengan menekankan kelanjutan gencatan senjata."
Fase pertama gencatan senjata akan berakhir pada 1 Maret, dan negosiasi pada tahap berikutnya, termasuk penghentian perang secara permanen, belum dimulai.
Kesepakatan gencatan senjata sejauh ini telah tercapai meskipun kedua belah pihak saling menuduh melakukan pelanggaran, dan meskipun ada tekanan yang diberikan oleh rencana Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang dikecam luas untuk mengambil alih kendali Gaza dan merelokasi penduduknya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti

NPC Gelar Pencarian Bakat Atlet Disabilitas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Provinsi Jakarta menggelar F...