Hamas Klaim Akan Terus Menguasai Gaza, Menolak Pemerintahan oleh PA
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Hamas tidak akan menerima pemerintahan boneka di Jalur Gaza dan akan tetap berada di wilayah tersebut, kata pemimpin Hamas di Lebanon pada hari Senin (6/11).
Israel mengatakan pihaknya bermaksud menghancurkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan kelompok itu pada 7 Oktober yang menurut para pejabat Israel menewaskan sedikitnya 1.400 orang.
“Bagi mereka yang berpikir bahwa Hamas akan lenyap, Hamas akan tetap tertanam dalam hati nurani rakyat kami, dan tidak ada kekuatan di muka bumi ini yang dapat memusnahkan atau meminggirkannya,” kata Osama Hamdan dalam konferensi pers.
Pejabat senior Hamas mengatakan, sekutu Israel, Amerika Serikat, berencana mengganti kekuasaannya di Gaza, menyamakan langkah tersebut dengan negara boneka Nazi Jerman di Prancis selama Perang Dunia II.
“Rakyat kami tidak akan membiarkan Amerika Serikat memaksakan rencananya untuk membentuk pemerintahan yang sesuai dengan mereka dan sesuai dengan pendudukan (Israel), dan rakyat kami tidak akan menerima pemerintahan Vichy yang baru,” katanya.
Tentara Israel telah membombardir Jalur Gaza dan mengirimkan pasukan darat dalam operasi militer yang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Pada hari Selasa (7/11), di Kongres, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa “pada titik tertentu” Otoritas Palestina (PA), yang dipimpin oleh presiden Palestina, Mahmud Abbas, harus mengambil kendali atas Jalur Gaza.
Pihak ketiga internasional mungkin dapat berperan dalam periode intervensi ini, kata Blinken.
Dan Abbas, yang partainya Fatah merupakan saingan Hamas, mengatakan pada hari Minggu bahwa “Jalur Gaza adalah bagian integral dari Negara Palestina”.
PA diusir dari Gaza oleh Hamas pada tahun 2007.
“Kami akan sepenuhnya memikul tanggung jawab kami dalam kerangka solusi politik komprehensif yang mencakup seluruh Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza”, wilayah yang diusulkan PA untuk negara Palestina, kata Abbas setelah kunjungan Blinken ke Ramallah.
Otoritas Palestina hanya mempunyai wewenang atas beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki, dengan Yerusalem timur dianeksasi oleh Israel dan Gaza berada di bawah kendali Hamas.
Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada tahun 1967.
Pemilu legislatif Palestina terakhir berlangsung pada tahun 2006 dan dimenangkan oleh Hamas.
Meski meraih kemenangan, Hamas dicegah untuk menjalankan kekuasaannya dan pada tahun 2007 melancarkan pengambilalihan Gaza dengan kekerasan, sehingga mengalahkan pasukan keamanan PA. (AFP/Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...