Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:57 WIB | Selasa, 13 Agustus 2024

Hamas Menginginkan Mediasi Gaza Berdasarkan Pembicaraan Sebelumnya

Inggris, Prancis dan Jerman serukan segera gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera.
Api membumbung menyusul serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video, 11 Agustus 2024. (Foto: Reuters)

JALUR GAZA, SATUHARAPAN.COM-Kelompok militan Palestina Hamas pada hari Minggu (11/8) meminta para mediator untuk menyampaikan rencana berdasarkan pembicaraan sebelumnya alih-alih terlibat dalam negosiasi baru untuk kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Pekan lalu, para pemimpin Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar meminta Israel dan Hamas untuk bertemu untuk berunding pada tanggal 15 Agustus di Kairo atau Doha untuk menyelesaikan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.

Israel mengatakan akan mengirim negosiator untuk mengambil bagian dalam pertemuan tersebut. Hamas awalnya mengatakan sedang mempelajari tawaran tersebut tetapi sekarang telah mengisyaratkan akan tetap keluar dari putaran pembicaraan baru.

"Gerakan tersebut meminta para mediator untuk menyampaikan rencana untuk melaksanakan apa yang disepakati oleh gerakan tersebut pada tanggal 2 Juli 2024, berdasarkan visi Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

"Para mediator harus memberlakukan ini pada pendudukan (Israel) alih-alih melanjutkan putaran negosiasi lebih lanjut atau proposal baru yang akan memberikan perlindungan bagi agresi pendudukan dan memberinya lebih banyak waktu untuk melanjutkan genosida terhadap rakyat kami," kata pernyataan itu.

Israel melancarkan serangannya ke Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Sejak itu, hampir 40.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza, menurut kementerian kesehatan.

Seruan Gencatan Senjata

Para pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris telah mendukung seruan untuk gencatan senjata di Gaza, pengembalian sejumlah sandera yang ditahan oleh Hamas, dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang "tanpa hambatan".

Dalam pernyataan bersama yang dirilis Senin (12/8), mereka mendukung dorongan terbaru oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir untuk menjadi perantara kesepakatan guna mengakhiri perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama 10 bulan.

Para mediator telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba membuat kedua belah pihak menyetujui rencana tiga tahap di mana Hamas akan membebaskan para sandera yang tersisa yang ditangkap dalam serangannya pada 7 Oktober dengan imbalan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel dan Israel akan menarik diri dari Gaza.

“Pertempuran harus berakhir sekarang, dan semua sandera yang masih ditahan oleh Hamas harus dibebaskan. Rakyat Gaza membutuhkan pengiriman dan penyaluran bantuan yang mendesak dan tanpa batas,” kata pernyataan itu.

Pernyataan itu ditandatangani oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, dan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.

Pernyataan itu juga meminta Iran dan sekutunya untuk menahan diri dari serangan balasan apa pun yang akan semakin meningkatkan ketegangan regional setelah terbunuhnya dua militan senior bulan lalu di Beirut dan Teheran. (Reuters/AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home