Hanura Nilai Blusukan Jokowi ke TNI dan Polri Tak ada Makna Politis

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana menilai langkah Presiden Joko Widodo yang mendatangi aparat TNI dan Polri dalam beberapa waktu lalu, tidak ada makna politis.

“Sebagai Presiden tentu harus memastikan bahwa semua organ penting negara dapat berjalan dengan baik. Tidak ada makna politis apapun. Ini semata kewenangan dan tugas konstitusi,” kata Dadang saat dihubungi satuharapan.com, di Jakarta, hari Minggu (13/11).

Menurut Dadang, Presiden Jokowi sebagai panglima tertinggi sudah sepatutnya melakukan silaturahmi ke dua institusi keamanan itu.

“Iya ini bagian dari tugas konstitusi saja, beliau kan panglima tertinggi, Jadi kunjungan Jokowi tidak boleh diartikan sebagai sesuatu yang aneh,” kata dia.

Anggota Komisi X DPR RI ini menilai kedatangan Jokowi ke TNI dan Polri tidak ada hubungannya dengan pasca unjuk rasa 4 November, sebab sebagai Presiden wajar untuk melihat secara dekat kesiapan TNI dalam pengamanan negara.

“Ada 411 atau tidak kalau Presiden datang ke berbagai kesatuan TNI itu tidak terlalu istimewa, jadi sebagai Presiden wajar untuk melihat secara dekat kesiapan TNI dalam pengamanan negara. Itu memang seharusnya,” kata dia.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Kompleks Istana Kepresidenan Selasa (8/11) mengatakan bahwa pihak kepolisian kini sudah mendapatkan informasi bahwa akan ada aksi unjuk rasa pada tanggal 25 November 2016 mendatang. “Sudah ada informasi itu”.

Aksi tersebut merupakan kelanjutan dari aksi yang digelar pada hari Jumat 4 November 2016 yang lalu. pada saat itu banyak massa yang berkumpul di sekitaran Istana Kepresidenan untuk menuntut proses hukum terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta yakni Basuki Tjahaja Purnama yang diduga menistakan agama.

“Isunya yang berkembang seperti itu, tapi saya melihat demo umat Islam itu selalu damai, enggak masalah,” kata dia.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum