Harga BBM Turun, Masyarakat Harap Komoditas Penting Turun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah akan menerapkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang baru pada Senin (19/1). Masyarakat berharap turunnya BBM dibarengi dengan turunnya harga berbagai komoditi.
"Yang penting untuk ibu rumah tangga, harga sembako turun," kata Neneng (50) seorang ibu rumah tangga, Minggu (18/1) di Jakarta seperti tertuang di Antara. "Misalkan harga beras sekarang mahal, tetapi tidak enak. Harga ayam juga yang bisanya 25ribu/potong, sekarang bisa mencapai 40ribu/potong."
"Sekarang juga susah cari gas melon. Mau balik lagi ke minyak tanah tidak mungkin, mau beli gas ukuran besar kemahalan. Ya, semoga bisa normal lagilah barang-barang," katanya lagi.
Sedangkan menurut Amelia Yulya (26) salah satu pegawai di perusahaan swasta berharap tarif angkot turun.
"Semoga tarif angkutan umum bisa turun. Sekarang kita menempuh jarak dekat saja diminta 4 ribu, sementara dulu 3 ribu," katanya lagi.
Salah satu sopir angkot jurusan Pasar Rebo-Depok, Damar (32) mengaku jika harga sudah naik, sulit untuk menurnkannya lagi.
"Kalau tarif angkutan sulit turun kayaknya," kata Damar.
"Soalnya sejak BBM naik jadi 8500 itu, spare part jadi mahal. Jadi salah satu alasan kita naikkin harga ya itu, spare part mahal. Tetapi kita ngikutin pemerintah sajalah."
Sementara Yeni (50) salah satu pedagang sayur-mayur berharap harga kembali normal. "Semoga harga-harga kebutuhan pokok bisa normal lagi. Karena kalau kemurahan kasihan juga petaninya, kalau kemahalan kitanya yang susah. Jadi, semoga harga normal."
Presiden Joko Widodo menurunkan harga BBM jenis premium dan solar mulai Senin (19/1) pukul 00.00, Harga BBM jenis premium turun menjadi Rp 6.600 per liter dari sebelumnya Rp 7.600 per liter, sedangkan solar turun menjadi Rp6.400 per liter dari Rp7.250 per liter. (Ant).
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...