Harga Beras Naik, Bulog Tidak Tertarik Impor Beras
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog), Djarot Kusumayakti mengatakan, di tengah kenaikan harga-harga pangan termasuk harga beras, Bulog akan berupaya melakukan intervensi pasar menggunakan ketersediaan pasokan beras dalam negeri dibandingkan mengimpor beras.
“Saya tidak terlalu tertarik bicara impor (beras) atau tidak impor. Saya lebih tertarik bicara apakah stok cukup kuat untuk mengintervensi,” kata Djarot kepada satuharapan.com di Kompleks Parlemen, Jakarta, hari Kamis (4/2).
“Kalau ditanya hari ini intervensi apa yang sudah dilakukan Bulog? Ya intervensi beras,” kata dia menegaskan.
Djarot menjelaskan bahwa intervensi beras telah dilakukan Bulog sejak Desember 2015 dan akan terus dilakukan pada tahun ini juga.
“Saya melakukan intervensi sejak bulan Desember, itu yang saya lakukan intervensi. Kemudian Januari intervensi, Februari tetap berjalan terus,” katanya.
Bulog menurut Djarot juga melakukan operasi pasar di semua daerah, di seluruh Indonesia. “Karena kan saya tidak ingin terganggu ya di wilayah-wilayah di luar Jakarta. Saya lakukan di seluruh gudang-gudang Bulog yang ada di seluruh Indonesia saya gerakkan untuk intervensi,” katanya.
Sebelumnya, penyebab kenaikan harga beras menurut Menteri Perdagangan Thomas Lembong, diakibatkan oleh Kementerian Pertanian menahan impor sehingga impor beras terlambat dilakukan, harga beras sudah terdongkrak naik.
"Kita juga mendadak tutup impor beras, melarang keras impor beras, harga jadi langsung naik," kata Thomas saat diskusi dengan media di Jakarta, hari Selasa (2/2).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Pabrik Mesiu Rusia Diserang, Ukraina Tembak Jatuh 33 Drone
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Pabrik mesiu besar Rusia di wilayah Tambov diserang, kata seorang pejabat Uk...