Harga Daging Kerbau dari India akan Dijual Rp 60.000/Kg
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Urusan Logistik (Bulog) telah memesan 10.000 ton daging kerbau dari India dan akan masuk ke pasar lokal Indonesia dalam beberapa tahap di mana tahap pertama sudah dikirim dan diharapkan tiba dalam dua minggu ini.
“Pemerintah bertujuan untuk menjual daging kerbau sebesar Rp 60.000 per kilogram (Kg), harga yang lebih rendah daripada yang ditetapkan untuk daging sapi,” kata Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti sebagaimana dikutip thejakartapost.com, hari Kamis (7/7).
Impor baru akan masuk ke pasar impor daging sapi tradisional Indonesia, selain dari Australia, sebagai upaya untuk menurunkan harga daging sapi yang telah melonjak lebih tinggi dari harga yang diharapkan pemerintah sebesar Rp 80.000 per kilogram.
Harga daging sapi dijual Rp 100.000-Rp 130.000 per kilogram di seluruh daerah di Indonesia, menurut sebuah survei nasional, hargapangan.id.
Djarot mengatakan salah satu tantangan mengimpor daging kerbau dari India adalah meyakinkan masyarakat bahwa daging itu aman untuk dikonsumsi.
"Kami lembaga pertama yang diperintahkan untuk membawa daging kerbau ke pasar lokal, jadi kita harus mempromosikan bahwa daging tersebut sehat untuk dikonsumsi," katanya, hari Rabu (6/7) pada acara open house di kediaman pribadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di Kuningan, Jakarta Selatan.
Hingga Mei 2016, India belum diakui oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia sebagai negara bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK), meskipun memiliki beberapa zona bebas penyakit. Sebuah peraturan baru Indonesia memungkinkan untuk impor dari negara-negara dengan zona PMK bebas.
Sementara itu Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution optimistis harga daging sapi dapat turun hingga di bawah Rp 100.000 per kilogram. "Mungkin tidak bisa Rp 80.000, tapi pasti di bawah Rp 100.000," kata Darmin di kediamannya, Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, hari Kamis, (7/7).
Darmin menilai, harga daging sapi belum turun karena pasar daging beku yang diimpor belum benar-benar menyatu dengan pasar daging segar. "Harga daging di Pasar Jaya masih Rp 120.000. Kalau daging beku Rp 80.000. Mestinya, pasarnya akan menyatu sehingga terbentuk harga baru," kata Darmin.
Lagi pula, menurut Darmin, peraturan mengenai larangan menjual daging beku ke pengecer dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian baru saja dicabut. "Itu baru dicabut peraturannya dua minggu terakhir. Sehingga, dia belum selesai mencari bentuknya," kata Darmin.
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini berharap, dalam satu-dua bulan ini, pasar daging beku dan pasar daging segar akan menyatu. "Apalagi kami akan mendorong masuknya daging sapi India. Daging kerbau itu lebih rendah lagi harganya, bisa Rp 60.000-Rp 65.000. Silakan kita lihat pasarnya jadi gimana," kata Darmin.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...