Harga Elpiji 12 Kg di Cianjur Melonjak 60 persen
CIANJUR, SATUHARAPAN.COM - Harga gas elipiji 12 kilogram di Cianjur, Jawa Barat melambung hingga 60 persen dari harga normal Rp 80 ribu menjadi Rp 135 ribu per tabung.
Hal tersebut dikeluhkan warga dan sejumlah pengusaha rumah makan di wilayah Cipanas, yang sehari-hari mengandalkan gas 12 kilogram untuk kebutuhan usaha mereka.
"Ini sangat aneh, baru naik beberapa hari gas elpiji 12 kilogram kembali mengalami kenaikan harga di awal tahun ini, ini sangat memberatkan kami karena kebutuhan satu hari mencapai 5 tabung," kata Shinta (35) pemilik rumah makan Sate Shinta di Jalan Raya Cipanas, Kamis (2/1).
Dia menduga, kenaikan secara sepihak ini, membuat pengusaha di kawasan Puncak-Cipanas, kebingungan untuk menyiasati mahalnya gas non subsidi tersebut. Pasalnya mereka tidak bisa menaikan harga jual makanan untuk menutupi kebutuhan gas.
Hal yang sama terucap dari H Yusnil ibu rumah tangga warga Pacet, yang merasa terkkejut ketika hendak membeli gas 12 kilogram itu, dia harus membayar Rp 130 ribu untuk satu tabung.
"Waktu saya tanya penjual katanya dari agen kembali menaikan harga tanpa alasan yang jelas. Ini jelas-jelas memberatkan kami, harapan kami pihak pemerintah turun tangan untuk mengatasi hal tersebut," ucapnya.
Dia menambahkan, tidak tertutup kemungkinan pihaknya akan kembali mengunakan gas elpiji 3 kilogram karena dinilai masih terjangkau untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Cianjur, membenarkan kenaikan itu, resmi dari PT Pertamina yang menaikan harga gas elpiji 12 kilogram per 1 Januari.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Cianjur, Judi Adi Nugroho, Kamis, mengatakan, pihaknya cukup dikejutkan dengan kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram tersebut dan baru mengetahui setelah membuka web site Pertamina perihal kenaikan tersebut.
"Kami baru tahu hari ini dan ini memang kenaikan resmi dari Pertamina. Saat ini belum ada langkah yang bisa kami lakukan karena yang kami takutkan saat ini migrasi pemakaian gas 12 kilogram ke 3 kilogram," katanya.
Namun pihaknya akan terus melakukan pemantaun ke lapangan terkait kenaikan gas 12 kilogram yang akan berdampak terjadinya migrasi pemakaian ke gas 3 kilogram.
"Kemungkinan akan terjadi penambahan pemakaian untuk gas 3 kilogram. Namun hal tersebut baru akan terprediksi satu bulan kedepan. Semoga tidak terjadi kelangkaan gas 3 kilogram," tandasnya. (Ant)
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...