Rupiah Kamis Sore Menguat Menjadi Rp 12.118
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mata uang rupiah pada Kamis (2/1) sore bergerak menguat menjadi Rp 12.118 per dolar AS setelah data ekonomi Indonesia yang dipublikasi Badan Pusat Statistik (BPS) dinilai positif.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak menguat sebesar 42 poin menjadi Rp12.118 dibanding sebelumnya di posisi Rp 12.160 per dolar AS.
"Rupiah relatif stabil cenderung menguat setelah data ekonomi Indonesia yang dipublikasikan BPS sesuai dengan ekspektasi pasar," ujar Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Kamis.
Rully mengemukakan bahwa meski inflasi pada bulan Desember 2013 yang sebesar 0,55 persen sedikit di atas ekspektasi pasar,masih dinilai positif.
"Inflasi Desember yang naik dibanding bulan sebelumnya juga karena faktor musiman menyusul dengan perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2014," kata dia.
Rully menambahkan data neraca perdagangan Indonesia periode November 2013 tercatat mengalami surplus sebesar 776,8 juta dolar AS menambah sentimen positif bagi pasar uang.
Menurut dia, untuk jangka pendek-menengah data ekonomi Indonesia itu mempengaruhi pergerakan mata uang domestik terhadap dolar AS.
"Namun, perlu diwaspadai juga sentimen global terutama dari Amerika Serikat terkait data klaim pengangguran yang akan diumumkan dalam waktu dekat," kata dia.
Ia memperkirakan pada akhir pekan ini (Jumat, 3/2) mata uang rupiah akan bergerak di kisaran Rp 11.950--Rp 12.300 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis (2/1), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 12.242 dibanding sebelumnya (31/12) di posisi Rp 12.189 per dolar AS. (Ant)
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis ditutup naik menjadi 4.327 poin setelah publikasi data ekonomi Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang positif.
IHSG BEI ditutup naik sebesar 53,09 poin atau 1,23 persen ke posisi 4.327,2 . Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 12,38 poin (1,71 persen) ke level 723,52.
Analis PT Anugerah Sekurindo Indah, Bertoni Rio di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa data ekonomi yang dikeluarkan BPS mendorong indeks BEI melanjutkan penguatan.
"IHSG melonjak sebesar 53,08 poin setelah BPS mengeluarkan data inflasi bulan Desember sebesar 0,55 persen, besaran inflasi itu dinilai masih terkendali," katanya.
Selain itu, lanjut dia, data neraca perdagangan Indonesia bulan November 2013 yang mencatatkan surplus mencapai 776,8 juta dolar AS menambah sentimen positif bagi industri keuangan domestik
"Data BPS itu diikuti oleh aksi pelaku pasar asing yang mencatatkan beli bersih (foreign net buy) senilai Rp319 miliar," katanya.
Ia memprediksi indeks BEI akan kembali melanjutkan penguatan di kisaran 4.300-4.344 poin pada Jumat (3/1) dengan beberapa saham yang dapat diperhatikan yakni Ciputra Development (CTRA), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Summarecon Agung (SMRA), Alam Sutera Realty (ASRI).
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 112.810 kali dengan volume mencapai 3,31 miliar lembar saham senilai Rp 3,34 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 33,66 poin (0,14 persen) ke level 23.340,05, indeks Shanghai Composite turun 6,59 poin (0,31 persen) ke level 2.109,39 dan Straits Times menguat 7,22 poin (0,23 persen) ke posisi 3.174,65. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...