Harga Emas di Pasar Internasional, Anjlok
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir merosot pada Kamis waktu setempat (3/10), tertekan data ekonomi Amerika Serikat yang sejauh ini baik.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$ 3,1 (Rp 35.733.70) atau 0,23%, menjadi US$ 1.317,6/ounce (Rp 15.181.059).
Pengangguran Rendah
Harga emas anjlok setelah Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis melaporkan bahwa jumlah aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran naik 1.000 menjadi 308.000 dalam pekan yang berakhir 28 September, lebih rendah dari 313.000 yang diperkirakan oleh pasar, sedangkan PHK tetap di posisi terendah pasca-resesi.
Logam mulia itu kemudian mengurangi beberapa kerugiannya setelah lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mencatat penurunan dalam indeks jasanya dari 58,6% pada Agustus menjadi 54,4% pada September.
Shut Down Berlanjut, Harga Naik
Presiden Barack Obama bertemu dengan para pemimpin Kongres pada Rabu malam, tetapi gagal meraih kesepakatan untuk membuka kembali kegiatan pemerintah. Jika shutdown pemerintah AS berlanjut hingga minggu depan, emas akan naik, para analis pasar mengatakan.
Sebuah dorongan yang dapat diduga untuk emas adalah bahwa permintaan India untuk emas akan naik karena negara tersebut memasuki musim perayaan pesta mulai Sabtu (5/10).
Perak untuk pengiriman Desember menyusut 11,1 sen, atau 0,51%, menjadi ditutup pada 21,786 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari merosot 20,1 dolar AS, atau 1,44%, menjadi ditutup pada 1.373,3 dolar AS per ounce. (news.xinhuanet.com/ shanghaidaily.com/ http://english.eastday.com)
Kamala Harris: Negara Harus Terima Hasil Pemilu, Mendesak Pe...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Menghadapi penolakan besar-besaran oleh para pemilih Amerika, Kamala ...