Harga Minyak Jatuh, Khawatir AS Gagal Bayar
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Harga minyak dunia jatuh pada Kamis (03/10), pada hari ketiga shutdown pemerintah AS, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa kebuntuan para politisi atas anggaran akan menyebabkan gagal bayar utang pada bulan ini.
Kontrak berjangka minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 79 sen menjadi ditutup pada 103,31 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, turun 19 sen menjadi 109,00 dolar AS per barel di perdagangan London.
"Minyak mentah —dan sebagian pasar global tampaknya—tetap terpaku pada perkembangan mengenai penghentian sementara sebagian kegiatan pemerintah AS saat ini. Jadi mengingat kurangnya kemajuan dalam negosiasi, minyak mentah melemah lagi," kata Matt Smith dari Schneider Electric.
Harga minyak turun sehari setelah WTI naik 2,06 dolar AS terangkat oleh berita bahwa jaringan pipa utama antara Cushing, Oklahoma dan pesisir teluk AS hampir selesai yang akan mengurangi kemacetan di depot Cushing.
Tetapi prospek untuk resolusi cepat dari kebuntuan anggaran di konsumen minyak mentah terbesar dunia itu pada Kamis tetap suram. Demokrat dan Republik tidak menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk menyetujui anggaran untuk tahun fiskal 2014, yang dimulai pada Selasa (1/10).
Pertarungan tentang anggaran tampak menjadi berkembang ke pertempuran tentang menaikkan batas (plafon) utang 16,7 triliun dolar AS. Kegagalan untuk menaikkan plafon utang bisa mendorong AS ke dalam "default" (gagal bayar) utang negara.
Departemen Keuangan memperkirakan bahwa pihaknya akan kehabisan cadangan kas pada 17 Oktober. "Dalam hal kebuntuan batas utang akan mengarah ke default, itu bisa memiliki dampak bencana bukan hanya pada pasar keuangan tetapi juga pada penciptaan lapangan kerja, pengeluaran konsumen dan pertumbuhan ekonomi," katanya dalam laporan
Badai Tropis Menuju Pusat Industri Minyak
Sementara itu, sebuah badai tropis sedang menuju Pantai Teluk AS, pusat industri minyak. Pihak berwenang mendesak warga untuk berlindung dari hantaman Badai Tropis Karen, yang diperkirakan akan menjadi topan pertama yang menyerang Amerika Serikat tahun ini.
Karen diperkirakan mendekati kekuatan topan pada Jumat dan bisa mendekati daratan dekat Alabama pada Sabtu (5/10), menurut Pusat Topan Nasional AS. (Antara)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...