Harga Minyak AS Turun Tipis karena Pasokan Meningkat
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Harga minyak AS sedikit merosot pada Rabu atau Kamis (30/1) pagi WIB, setelah persediaan minyak mentah AS secara tak terduga naik lebih besar dari perkiraan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret turun lima sen menjadi ditutup pada 97,36 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret naik 44 sen menjadi 107,85 dolar AS per barel di London.
Departemen Energi AS (DoE) mengatakan persediaan minyak mentah AS naik 6,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 24 Januari, jauh lebih besar dari konsensus perkiraan para analis untuk peningkatan 2,2 juta barel.
Para analis dikejutkan oleh peningkatan besar dalam impor minyak mentah ke Amerika Serikat dan peningkatan persediaan di pusat perdagangan Cushing, Oklahoma, yang diawasi secara ketat.
Tetapi John Kilduff, mitra pendiri Again Capital, mencatat bahwa stok distilat yang meliputi minyak pemanas dan diesel, turun 4,6 juta barel, lebih besar dari 2,6 juta barel yang diproyeksikan para analis.
Konsumen menggunakan minyak pemanas lebih banyak karena serangan cuaca sangat dingin melanda sebagian besar wilayah Amerika Serikat.
Kilduff mengatakan cuaca dingin akan menentukan harga dasar minyak.
"Persediaan distilat akan tetap di bawah tekanan, yang akan memberikan dukungan kepada seluruh kompleks bahan bakar minyak," kata Kilduff.
Pedagang juga mengamati berita dari Federal Reserve AS, yang memangkas program stimulus pembelian obligasi sebesar 10 miliar, seperti yang diperkirakan, menjadi 65 miliar dolar AS.
Ini adalah bulan kedua berturut-turut Fed telah mengurangi pembelian aset sebesar 10 miliar dolar AS karena pihaknya melihat perekonomian terbesar di dunia terus membaik. (AFP)
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...