Harga Minyak Asia Turun
HONGKONG, SATUHARAPAN.COM – Harga minyak dilaporkan turun pada Senin (1/6), setelah naik pada akhir pekan lalu, meski masih ada kekhawatiran tentang pasokan minyak global yang berlimpah ketika OPEC akan menggelar pertemuan yang diperkirakan untuk mempertahankan produksi.
Harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Juli turun 52 sen menjadi 59,78 dolar Amerika (sekitar Rp 788.946,56) per barel, sementara minyak mentah Brent turun 51 sen menjadi 65,05 dolar Amerika (sekitar Rp 858.835,64).
Harga minyak melonjak pada Jumat menyusul laporan cadangan pasokan di AS yang beragam. Kementerian Energi AS mengungkapkan penurunan pada cadangan minyak mentah dan bensin - tetapi juga kenaikan produksi yang bisa menambah pasokan global yang sudah berlimpah.
Namun, para dealer masih khawatir terkait dengan permintaan karena ekonomi global tengah berupaya untuk meningkatkan lajunya.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memompa sekitar sepertiga minyak dunia, kabarnya akan menggelar pertemuan pada Jumat (5/6) guna membahas produksi dan menyepakati tingkat produksi saat ini.
Keputusan organisasi tersebut pada November lalu untuk mempertahankan produksi 30 juta barel per hari memberi andil anjloknya harga minyak dunia lebih dari 60 persen antara Juni dan Januari.
“Produksi harus ditekan untuk mencegah harga minyak jatuh lebih jauh,” ujar Ric Spooner, Kepala Analis Pialang Saham CMC Markets Sydney, kepada Bloomberg News. “Tidak hanya produksi Arab Saudi yang stabil tapi kami juga melihat produksi AS naik lagi. Itu sebabnya kami khawatir dengan peningkatan tersebut,” lanjutnya. (Ant/AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...