Indeks Manufaktur Tiongkok Capai Tingkat Tertinggi
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Indeks manufaktur Tiongkok mencapai tingkat tertinggi dalam enam bulan pada Mei, didorong peningkatan produksi dan permintaan, menurut data resmi pada Senin (1/6), pertanda baik bagi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) tercatat sebesar 50,2 untuk Mei yang tertinggi sejak 50,3 pada November dan merupakan ekspansi bulan ketiga secara berturut-turut.
Indeks tersebut, yang mengawasi aktivitas di pabrik, dipandang sebagai tolak ukur penting bagi kesehatan ekonomi negara tersebut. Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan, sementara angka di bawah mengindikasikan kontraksi.
Subindeks produksi meningkat menjadi 52,9 pada bulan lalu, naik 0,3 persentase poin dari April, sementara untuk pesanan baru meningkat 0,4 persentase poin menjadi 50,6, menunjukkan bahwa “permintaan untuk sektor manufaktur terus bertambah,” ungkap NBS dalam sebuah pernyataan.
Namun beberapa indikator untuk ketenagakerjaan dan persediaan bahan baku masih tetap berada di bawah poin, tambah mereka.
Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok tumbuh 7,4 persen tahun lalu, yang terendah sejak 1990. Pertumbuhan melemah menjadi tujuh persen pada periode Januari hingga Maret, hasil kuartalan terburuk dalam enam tahun.
Kelemahan tersebut tampaknya meluas ke kuartal kedua saat ini setelah beberapa indikator untuk April seperti hasil perdagangan dan industri tercatat lebih lemah dari yang diharapkan. (AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...