Harga Minyak Berdampak Positif Sektor Ritel-Logistik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penurunan harga minyak global dinilai bakal berdampak positif terhadap perkembangan sektor ritel dan logistik di negara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
"Pemenang di pasar kawasan ini adalah sektor ritel dan logistik. Baik pasar logistik maupun ritel akan mendapatkan keuntungan dari anggaran rumah tangga yang membaik, karena biaya energi tidak lagi menyerap pendapatan konsumen seperti sebelumnya," kata Manager Senior Pasar Modal Asia Pasifik Jones Lang LaSalle (konsultan properti internasional), Nicholas Wilson, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (16/1).
Dia mengingatkan keuntungan kawasan Asia Pasifik adalah karena empat dari lima negara importir minyak berada di kawasan tersebut, serta penurunan harga minyak juga dinilai bakal mendukung sektor industri dengan lebih menekan biaya yang ada.
Apalagi, berbeda dengan penurunan harga pada 2009, kali ini faktor utama yang mendorong penurunan harga bukanlah karena menurunnya permintaan, tetapi lebih karena meningkatnya pasokan minyak di sejumlah negara seperti Amerika Serikat.
Dengan demikian, terutama mengingat banyak negara Asia yang mengimpor energi, dan memiliki posisi kuat sebagai eksportir negara-negara Barat, maka pengeluaran biaya yang lebih rendah juga akan memperbaiki keseimbangan perdagangan.
Selain itu, dia menambahkan, hal tersebut juga dinilai dapat mendukung peningkatan jumlah pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di sepanjang kawasan Asia-Pasifik.
"Ini akan berdampak kepada meningkatnya permintaan untuk barang-barang tertentu dan tentu saja akan mendukung pengeluaran untuk ritel dan perdagangan daring (e-commerce)," katanya.
Nicholas juga menyebutkan, pasar logistik akan juga mendapatkan manfaat dari beban biaya transportasi yang menurun, serta pengembang juga dinilai akan mendapatkan manfaat dari menurunnya biaya transportasi dan material bangunan.
Sementara di Indonesia, Pemerintah akan mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak jenis premium dan solar serta elpiji pada Jumat (16/1).
Menteri ESDM Sudirman Said di Jakarta, Rabu (14/1) mengatakan, pemerintah merubah waktu evaluasi penetapan harga BBM dari sebelumnya satu bulan menjadi dua minggu sekali.
"Kami mencermati penurunan harga BBM dan elpiji yang cukup drastis sekarang ini. Pada Jumat ini, kami akan umumkan harga baru BBM dan elpiji," kata dia. (Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...