Harga Minyak Naik Moderat Setelah Pekan Lalu Menguat
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Harga minyak dunia secara moderat memperpanjang kenaikan dari minggu lalu dalam perdagangan hati-hati pada Senin atau Selasa (14/4) pagi WIB, karena investor mencerna berita kenaikan persediaan minyak mentah AS lagi di tengah pasar global yang kelebihan pasokan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei di New York Mercantile Exchange ditutup pada 51,91 dolar AS per barel, naik 27 sen dari tingkat penutupan Jumat lalu.
Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei, patokan global, merangkak naik enam sen menjadi menetap di 57,93 dolar AS di perdagangan London.
Pasar New York telah dibuka lebih tinggi, didorong oleh data perdagangan Tiongkok buruk yang memicu spekulasi bahwa pemerintah Tiongkok akan bertindak dengan memberikan dukungan lebih banyak untuk perekonomian.
"Minyak mentah terlihat sedang melanjutkan momentum reli pekan lalu, karena anggapan gagasan pulas dari `buruk adalah baik` yang terbangun sekali lagi oleh beberapa data mengerikan dari Tiongkok, mendorong harapan langkah-langkah stimulus dari konsumen energi terbesar di dunia itu," kata Matt Smith dari Schneider Electric.
Tetapi pasar jatuh pada perdagangan pagi setelah penyedia data energi Genscape melaporkan bahwa persediaan minyak mentah telah kembali meningkat di pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk WTI, kata Bill Baruch dari iitrader.com.
Itu menunjukkan bahwa produksi AS terus membanjiri pasar.
"Kami sedang memasuki sebuah minggu besar dengan banyak rilis data penting," kata Baruch, diawali angka pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada Selasa, laporan persediaan Departemen Energi AS pada Rabu, dan laporan pasar bulanan OPEC pada Kamis.
Kedua kontrak, WTI dan Brent, naik lebih dari lima persen pada minggu lalu setelah penurunan jumlah rig minyak AS yang beroperasi, data ekonomi yang lebih baik dari Jerman dan berkurangnya kekhawatiran tentang kembalinya minyak Iran ke pasar yang kelebihan pasokan setelah Teheran mencapai kesepakatan awal dengan kekuatan Barat atas program nuklirnya.
Jumlah rig AS yang aktif melakukan pengeboran minyak dan gas bumi pada 10 April turun 40 rig menjadi 988 rig, kata perusahaan jasa minyak Baker Hughes, Jumat lalu.
Produksi minyak mentah AS meningkat 18.000 barel menjadi 9,404 juta barel per hari pada pekan yang berakhir 3 April menurut Departemen Energi AS. Persediaan minyak mentah AS meningkat 10,9 juta barel menjadi 482,4 juta barel, 98,3 juta barel lebih dari setahun sebelumnya. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...