Harga Minyak Turun di Asia
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Harga minyak turun di perdagangan Asia pada hari Senin (28/9) saat para investor mencari petunjuk baru tentang kesehatan ekonomi Tiongkok dan Amerika Serikat, negara pengonsumsi minyak mentah terbesar di dunia.
Harga minyak mentah acuan AS, West Texas Intermediate, untuk pengiriman November turun 48 sen menjadi 45,22 dolar AS (sekitar Rp 664,9 ribu). Sedangkan minyak mentah Brent untuk pengiriman pada bulan yang sama turun 50 sen menjadi 48,10 dolar Amerika (sekitar Rp 707,4 ribu) di perdagangan siang.
Pasar sempat diguncang pekan lalu oleh kabar bahwa ukuran utama dari aktivitas manufaktur di Tiongkok turun ke level terendahnya dalam enam setengah tahun pada September, tanda terbaru penurunan pada pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
“Untuk sebagian besar komoditas, ‘hard landing’ di Tiongkok akan menjadi ancaman yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pengetatan bertahap dari Fed,” kata perusahaan riset Capital Economics.
Mereka mengatakan data manufaktur tersebut kemungkinan akan meningkat selama sisa tahun ini.
Federal Reserve AS menahan peningkatan suku bunga dalam rapat pada September, tapi pada Kamis kepala The Fed, Janet Yellen mengatakan dirinya masih mengharapkan adanya peningkatan tahun ini dan kekhawatiran tentang melemahnya pertumbuhan global kemungkinan tidak akan memengaruhi rencana tersebut.
Fokus pekan ini “kemungkinan akan tetap tertuju pada Tiongkok dan terutama pasar ekuitas, yang baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda stabil, serta tertuju pada AS menjelang pengumuman laporan pekerjaan pada Jumat,” menurut Capital Economics. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...