Harga Minyak Turun Jauh Di Perdagangan Asia
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Harga minyak turun lebih jauh di perdagangan Asia pada Senin (12/1), karena permintaan lemah dan tingginya pasokan menempatkan tekanan terhadap harga yang sudah di tingkat terendah dalam lima setengah tahun, kata para analis.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, turun 81 sen menjadi USD 47,55 (Rp 598.802) per barel pada perdagangan pertengahan pagi (menjelang siang) dan minyak mentah Brent untuk Februari turun 90 sen menjadi USD 49,21 (Rp 619.707).
"Faktor-faktor fundamental belum banyak berubah. Ada kelebihan pasokan dan permintaan lemah," kata Daniel Ang, seorang analis investasi Phillip Futures di Singapore.
Prospek untuk harga turun lebih lanjut pekan ini, dengan WTI diperkirakan akan menyentuh serendah USD 45 (Rp 566.690) dan Brent USD 48 (Rp 604.469), Ang mengatakan kepada AFP.
"Harga minyak terus jatuh dan menuju kerugian mingguan ketujuh berturut-turut, karena produsen-produsen minyak utama tidak menunjukkan tanda-tanda pemotongan produksi dalam menghadapi berlimpahnya pasokan," kata United Overseas Bank Singapura dalam sebuah komentar.
Harga minyak mentah telah kehilangan lebih dari setengah nilai mereka sejak pertengahan tahun lalu ketika mereka berada di atas USD 100 (Rp 1.259.311) per barrel.
Anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memproduksi sekitar 40 persen dari minyak dunia, telah mengatakan mereka tidak akan mengurangi produksi meskipun persediaan berlebihan. (AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...