Harga Nikel Dunia Meroket, Mencapai US$ 100 Per Ton
LONDON, SATUHARAPAN.COM-Harga nikel meroket ke rekor tertinggi pada hari Selasa (8/3) karena kekhawatiran tentang produksi Rusia terkait invasi ke Ukraina telah mengguncang pasar komoditas.
Logam tersebut, yang digunakan untuk membuat baja tahan karat dan baterai untuk kendaraan listrik, sempat diperdagangkan pada harga US$ 101,365 per ton, hampir dua kali lipat dari puncaknya pada tahun 2007. Namun kemudian turun menjadi US$ 82,195.
Invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi Barat terhadap Moskow telah menyebabkan gejolak di pasar, mengirim harga segala sesuatu mulai dari minyak, gas, aluminium, hingga gandum melonjak, sementara ekuitas telah jatuh.
Rusia adalah produsen nikel terbesar ketiga di dunia, kata Benjamin Louvet, analis OFI Asset Management.
“Untuk saat ini, produsen utama logam di negara ini telah terhindar dari sanksi, tetapi banyak perusahaan di sektor ini dipimpin oleh oligarki yang dekat dengan Vladimir Putin,” kata Louvet.
“Dampak sanksi tersebut bisa signifikan, karena 37 persen ekspor Rusia ke Belanda dan 16 persen ke Jerman,” katanya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...