Harga Premium Kemungkinan Naik Lagi April
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Harga bahan bakar minyak jenis premium nonsubsidi diisyaratkan mengalami kenaikan pada April nanti menyusul kenaikan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang melemah.
"Sedang dibahas, tetapi yang jelas, harga rata-rata minyak dunia mengalami kenaikan dan kurs dolar naik sedikit, ada kenaikan. Itu yang jadi bahan pertimbangan utama," kata Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja di Jakarta, Senin.
Meski tidak secara gamblang mengatakan ada potensi kenaikan harga BBM April mendatang, Wira mengatakan pihaknya tengah melakukan evaluasi rutin.
Ia menambahkan, potensi kenaikan kemungkinan tidak akan besar.
"Naiknya tidak menukik," katanya.
Sesuai dengan regulasi yang ada, harga BBM bisa dievaluasi satu hingga dua kali dalam sebulan berdasarkan indeks pasar MOPS (Mean of Plat Singapore) dalam satu bulan terakhir dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Sedang dibahas semua, apakah naik apakah tidak, tentu pimpinan punya kebijaksanaan. Tentu juga dengan melihat kondisi perekonomian negara," katanya.
Sebelumnya, pada pekan lalu, Wira juga mengatakan kemungkinan harga solar akan mengalami kenaikan Rp100-Rp200 per liter mulai April mendatang akibat harga perolehan minyak yang terpengaruh pelemahan nilai tukar rupiah.
"Seminggu ini harga relatif stabil, sedikit naik, turun sedikit, kemudian balik lagi. Tapi dolarnya yang menguat, itu yang harus kami kalkulasi lagi. Revisinya akan dilakukan akhir bulan ini," katanya.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi belakangan ini, menurut dia, adalah faktor yang paling berperan dalam penentuan harga bahan bakar minyak ke depan. Pasalnya, harga minyak dunia sepanjang Maret tidak menunjukkan lonjakan.
"Naiknya kira-kira tidak banyak, sekitar Rp100-Rp200 mulai 1 April," katanya. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...