Loading...
FOTO
Penulis: Bayu Probo 14:31 WIB | Jumat, 02 Mei 2014

Hari Buruh di Berbagai Negara

Hari Buruh di Berbagai Negara
Seorang polisi melakukan penjagaan di dekat grafiti presiden Kolombia Juan Manuel Santos saat berlangsungnya aksi unjuk rasa Hari Buruh pada 1 Mei 2014 di Bogota, Kolombia. (Foto-Foto: AFP)
Hari Buruh di Berbagai Negara
Seorang demonstran berpartisipasi dalam aksi di Foley Square selama aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Sedunia pada 1 Mei 2014 di New York City.
Hari Buruh di Berbagai Negara
Buruh Thailand membawa bendera nasional mereka saat berparade untuk memperingati May Day di Bangkok pada 1 Mei 2014. Ribuan buruh Thailand melancarkan pawai unjuk rasa Hari Buruh tahunan di Bangkok untuk menuntut upah yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik.
Hari Buruh di Berbagai Negara
Para pendukung presiden Venezuela Nicola Maduro menggelar aksi unjuk rasa Hari Buruh pada 1 Mei 2014.
Hari Buruh di Berbagai Negara
Seorang pekerja Pakistan sedang mengerjakan baja cair di sebuah pabrik baja di kawasan industri Lahore pada 30 April 2014 menjelang Hari Buruh Internasional. Pakistan memiliki tenaga kerja sekitar 56 juta orang di antara 186 juta populasi, menurut angka resmi Pakistan yang dikumpulkan oleh Badan Statistik Federal.

SATUHARAPAN.COM – Indonesia untuk pertama kali merayakan Hari Buruh Internasional sebagai hari libur resmi, setelah berhenti pada era Orde Baru. Tidak hanya di Indonesia, pada 1 Mei di berbagai negara dirayakan juga dengan unjuk rasa.

Sejarah Hari Buruh Internasional

Hari Buruh Internasional atau biasa dijuluki “May Day” lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.

Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

Ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Paterson, New Jersey. Pada 1872, McGuire dan 100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk menuntut pengurangan jam kerja. McGuire lalu melanjutkan dengan berbicara dengan para pekerja and para pengangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. McGuire menjadi terkenal dengan sebutan “pengganggu ketenangan masyarakat”.

Pada tahun 1881, McGuire pindah ke St. Louis, Missouri dan memulai untuk mengorganisasi para tukang kayu. Akhirnya didirikanlah sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire sebagai Sekretaris Umum dari “United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America”. Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain merencanakan hari libur untuk para pekerja di setiap Senin Pertama Bulan September di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur.

Pada 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertuliskan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya.

Pada 1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum. Pada 1894. Presiden Grover Cleveland menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan pekan pertama bulan September hari libur umum resmi nasional.

Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari, yang sebelumnya (masih pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Union di AS: Sebagaimana batasan-batasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka kongres mengubah tuntutan ini menjadi landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.

Satu Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Kongres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions untuk, selain memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik massif di era tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872, menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886. (wikipedia.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home