Hari Guru Nasional 2015: Menjadi Guru Pembelajar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan membuka Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai salah satu kegiatan dalam Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015.
Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2015 berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, hari ini, Senin (23/11). Mendikbud berharap, simposium ini bisa dimanfaatkan oleh para guru sebagai ajang menjadi guru pembelajar dalam memberikan bekal kepada peserta didik.
“Tugas kita yang pertama dan utama adalah belajar. Di dalam proses belajar. guru juga belajar, menghasilkan karya dan menghasilkan inovasi yang mencerahkan. Tradisi yang dibangun di Hari Guru ini mengingatkan kepada kita, amanat yang dititipkan kepada kita adalah amanat mulia. Dan simposium ini menunjukkan kepada kita banyak guru yang berkarya, yang hadir karena karyanya, dan memberikan terobosan bagi Indonesia,” kata Mendikbud saat pembukaan Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan, di Istora Senayan, Jakarta, Senin (23/11).
Ia mengatakan, Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan tahun ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan Kemendikbud dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional. Simposium ini direncanakan akan diselenggarakan rutin setiap tahun. Diharapkan, melalui simposium akan semakin banyak guru yang menginspirasi di berbagai wilayah tanah air.
“Ada puluhan dan ratusan guru yang terobosannya akan disampaikan. Simposium ini memberikan kesempatan kepada kita untuk menambah ilmu dengan berbagi dengan sesama guru,” kata Mendikbud.
Ia juga menuturkan, saat ini para guru berhadapan dengan situasi yang unik, di mana anak-anak yang dididik adalah anak-anak abad 21. Sebagai pendidik, guru harus bisa memastikan anak-anak memiliki bekal yang baik untuk masa depan. Simposium ini, kata Mendikbud, bisa dapat digunakan sebagai hulu untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman, sedangkan hilirnya ada di ribuan ruang kelas di seluruh penjuru tanah air.
“Kami berharap praktik terbaik hasil tukar pikiran di sini dapat dibawa ke tempat kita mengabdi, dari berbagai macam bentuk aktivitas. Mari kita sebarkan praktik terbaik. termasuk asosiasi mata pelajaran, sebarkan praktik terbaik. Bayangkan jika acara ini rutin diselenggarakan, maka siklusnya akan menyebar, dan yang diuntungkan adalah anak-anak kita,” kata Mendikbud.
Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan diikuti lebih dari 2.000 orang dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka adalah para finalis Lomba Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi, Guru Garis Depan, guru-guru yang lolos seleksi setelah mengirimkan karya tulis ilmiah, masyarakat umum, asosiasi profesi guru dan tenaga kependidikan, pemerhati pendidikan, LSM praktisi pendidikan dan para pemangku kebijakan. Usai acara pembukaan, para peserta akan dibagi menjadi 6 kelompok seminar sesuai dengan jenjang pendidikan dengan tema yang berbeda-beda. Kemudian esok hari, Selasa (24/11), mereka akan mengikuti acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015 yang rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo. (kemdikbud.go.id)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...