Hari Pemuda Internasional: Jadikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Tema Hari Pemuda Internasional 2016, adalah "Menuju tahun 2030: Memberantas Kemiskinan melalui Gaya Hidup yang Ramah Lingkungan". Berfokus pada peran utama dari orang-orang muda dalam memberantas kemiskinan melalui pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
Yang dimaksud dengan konsumsi berkelanjutan adalah, penggunaan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, namun tetap menjaga kebutuhan generasi mendatang. Mengimbau agar setiap individu memilih gaya hidup yang yang berkelanjutan dan ramah lingkungan serta meminimalkan limbah dan polusi.
Namun, banyak pria dan wanita muda menghadapi hambatan karena minimnya informasi dan masih mahalnya gaya hidup yang ramah lingkungan.
Perubahan pola gaya hidup yang ramah lingkungan memiliki potensi untuk berkontribusi dalam memberantas kemiskinan. Memberikan dorongan baru bagi pertumbuhan ekonomi dengan proporsi yang lebih tinggi bagi pengeluaran untuk pembangunan sosial, termasuk kesehatan dan pendidikan.
Dampak positifnya, akan sangat menguntungkan bagi orang-orang dan tinggal di daerah industri yang memiliki lingkungan yang berbahaya juga dalam menghadapi perubahan iklim.
Tema tahun ini berfokus menekankan pada pendekatan lintas sektoral bidang sosial, politik, ekonomi.
Mengapa Harus Mempunyai Gaya Hidup Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan?
Karena berdasarkan fakta yang ada, dampak lingkungan yang besar dari makanan terjadi dari tahap produksi (pertanian, pengolahan makanan), hingga pola konsumsi rumah tangga, termasuk pilihan pola kebiasaan makan sehari-hari. Ada sekitar 1,3 miliar ton makanan yang terbuang setiap tahun sementara hampir 1 miliar orang kekurangan gizi dan lain 1 miliar lapar. Sektor pangan menyumbang sekitar 30 persen dari total konsumsi energi dunia dan menyumbang sekitar 22 persen dari total emisi Gas Rumah Kaca.
Fakta yang lain adalah manusia mencemari air lebih cepat daripada alam, sedangkan lebih dari 1 miliar orang masih tidak memiliki akses ke air bersih. Penggunaan air yang berlebihan berkontribusi terhadap stres air global.
Kemudian, penggunaan energi komersial dan perumahan berkembang pesat kedua setelah transportasi.
Sejarah Hari Pemuda Internasional
Pada tahun 1999, dalam resolusi 54/120, Majelis Umum PBB menyatakan 12 Agustus sebagai Hari Pemuda Internasional, yang memberikan kesempatan bagi orang muda memberikan pandangan dan inisiatif.
PBB dan seluruh dunia akan mengakui pentingnya upaya kaum muda, untuk kolaborasi dan berpartisipasi dalam pelaksanaan Agenda 2030 Pembangunan Berkelanjutan, khususnya peran anak muda dalam memastikan pemberantasan kemiskinan dan mencapai pembangunan melalui gaya hidup yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Perayaan Hari Pemuda Internasional 2016, akan diadakan di seluruh dunia. Jadilah bagian dari perayaan dengan mengadakan acara dan kegiatan masing-masing, baik di masyarakat, sekolah, klub remaja, atau tempat kerja. Atau dengan mengunjungi situs youth@un.org, atau media sosial Pemuda PBB di Facebook dan Twitter @ UN4Youth. (un.org)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...