Hari Pertama Kerja, MenPAN RB Sidak ke Kantor Basuki
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Yuddy Chrisnandi, mendatangi kantor gubernur Balai Kota Jakarta, Senin (3/11) untuk menemui Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam rangka silahturahmi sebagai teman lama dan membicarakan urusan birokrasi sampai kepegawaian.
Dengan menggunakan batik coklat, Yuddy tiba di Balai Kota sekitar pukul 11.45, tepat setelah Basuki selesai melaksanakan Rapat Pimpinan (Rapim). Sebelum masuk ke ruangan Plt Gubernur, Yuddy sempat menjelaskan maksud dan tujuannya bertemu dengan Basuki.
“Yang pertama sebagai teman lama, kami sama-sama di Golkar dulu. Kedua, saya habis rapat kabinet ingin kembali ke kantor lewat Pemda DKI jadi mampir. Ketiga, sebagai warga DKI, saya KTPnya Tebet datang ke sini kan bisa sekalian mengeluh langsung ke beliau. Keempat, sebagai MenPAN RB saya perlu memberitahukan bahwa sewaktu-waktu saya melakukan kunjungan-kunjungan mendadak ke unit-unit pelayanan publik terpadu di DKI, supaya nantinya jangan sampai nanti ada pikiran, katanya teman tapi datang ke tempat beliau, tidak kasih tahu,” jelas Yuddy kepada wartawan di Balai Kota.
Berdasarkan penilaian Yuddy, pandangan masyarakat terhadap birokrasi di manapun dianggapp kurang melayani, kurang ramah, berbelit-belit, panjang, sehingga menciptakan iklim investasi yang tidak begitu menguntungkan di masa-masa sebelumnya. Akibatnya tercipta persepsi yang tidak begitu baik di masyarakat.
“Karena itu, di bawah kepemimpinan orang-orang seperti Pak Ahok ini, kita ingin mendorong birokrasi agar lebih efisien, efektif, produktif dan yang paling penting melayani. Berkali-kali saya sampaikan sudah saatnya era birokrasi priyayi berakhir, dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sekarang berganti dengan era birokrat yang melayani rakyat,” ucap Yuddy.
“Dan Pak Ahok ini sebuah prototipe kepemimpinan yang kurang lebih sama dengan Pak Jokowi. Gayanya saja yang bereda, yang satu gaya solo satu lagi gaya betawi. Yang penting kan substansinya adalah merakyat dan melayani,” kata dia menambahkan.
Gaya kepemimpinan ini merupakan role model bagi birokrat yang lain untuk turun ke bawah dan sambut bola. Pemimpin masa kini bukan minta diladeni, tapi meladeni, bukan minta dihormati tapi menghormati.
“Jadi kita masuk ke dalam era baru itu, sebagai teman lama saya ingin bertukar pikiran. Model-model pendekatan kepemimpinan yang merakyat dan yang merespon secara cepat, memangkas rantai birokrasi yang panjang, dan bisa menjadi role model untuk kita sampaikan ke kepala daerah lain. ini juga merupakan perintah Pak Jokowi, inilah era revolusi mental dan inilah era reformasi birokrasi. Sudah saatnya briokrasi yang melayani,” kata dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...