Hari Tani Nasional: Pemerintah Perlu Mengangkat Petani di Negaranya Sendiri
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Dr. Dwi Andreas Santosa, ahli pertanian IPB mengatakan, Pemerintah perlu memiliki keberanian dan komitmen yang luar biasa tinggi untuk kembali menegakkan kedaulatan petani di Indonesia Harapan ini juga sekaligus tertuju pada pemerintah terpilih 2014 nanti.
Lebih lanjut, Dr. Andreas, Ketua Program S2 Bioteknologi Tanah dan Lingkungan IPB menguraikan tentang kedaulatan petani, Krisis pangan selalu diawali ketika negara mulai tidak peduli dengan petani di negaranya sendiri. Negara terjebak dalam sistem perdagangan internasional yang tidak adil yang mana produk petani negara berkembang dihadapkan langsung dengan produk petani negara maju yang sangat padat subsidi.
Impor Kedelai Tanda Keterpurukan Petani
Harga pangan internasional yang murah secara artifisial telah mematikan kapasitas petani Indonesia untuk menghasilkan beberapa produk pangan, misalnya kedelai. Sejak impor kedelai dibuka bebas mulai akhir tahun 1990an, harga kedelai impor terutama dari Amerika Serikat selalu lebih rendah dibanding biaya produksi kedelai di Indonesia. Hal ini menyebabkan petani perlahan-lahan meninggalkan kedelai dan beralih ke tanaman lainnya atau keluar dari dunia pertanian. Impor untuk beberapa komoditas pangan benar-benar mencederai petani yang tengah berusaha bangkit dari keterpurukan.
Berkaitan dengan Hari Tani 24 September, Dr. Dwi Andreas Santosa yang juga adalah penggagas Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI), berharap akan ada keberanian dan komitmen yang luar biasa tinggi untuk kembali menegakkan kedaulatan petani. Pekerjaan-pekerjaan terbengkalai perlu dilakukan, bukan diwacanakan, yakni terkait dengan reforma agraria atau redistribusi tanah untuk petani, peningkatan akses petani terhadap sumberdaya produktif, perlindungan petani dari serbuan produk impor, pengembangan agroekologi serta memberikan akses petani dalam penentuan kebijakan terkait pertanian di semua tingkatan, baik di daerah maupun nasional.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...