Haruskah Mourinho Dipecat?
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jose Mourinho, pelatih Chelsea, mengalami depresi berat melihat hasil buruk yang terus diterima Chelsea. Kekalahan terakhirnya saat menghadapi West Ham 1-2 dalam lanjutan Liga Premier, menimbulkan berkembangnya isu bahwa dirinya akan dipecat.
Chelsea yang merupakan jawara Liga Premier tahun lalu, terseok-seok di papan bawah Liga Premier, dengan hanya mengoleksi dua kemenangan; dari Arsenal dengan skor 2-0 dan dari Aston Villa 2-0. Performa pemain Chelsea mengalami banyak kemunduran. Termasuk merosotnya kinerja Eden Hazard, salah satu pemain terbaik Chelsea yang menerima Player of the Year versi Professional Footballers Association tahun lalu.
Hazard bahkan sempat dicadangkan di beberapa pertandingan karena Mourinho menilai tidak membantu pertahanan. Mourinho sempat bertikai dengan Hazard soal itu.
Prestasi Mourinho bersama Chelsea bisa dikatakan cukup gemilang sebelum memasuki musim ini. Bahkan ia pernah mencetak rekor dengan perolehan poin tertinggi, 95, di ajang Liga Premier 2004/2005.
Sayangnya kemudian kasus demi kasus menghadang Mourinho setelah mengalami kekalahan di Liga Premier maupun ajang lainnya. Walaupun Mourinho sempat mendapat dukungan dari sang pemilik, Roman Abramovich, yang memberi waktu lebih bagi Mou. Namun, Abramovich kini mulai geram, setelah Chelsea mengalami kekalahan kelima di ajang Liga Premier. Padahal tahun lalu Chelsea merupakan tim yang paling ditakuti.
Kasus terakhir yang dibuatnya adalah mencela wasit Jonathan Moss dengan menyebutnya lemah, seperti yang pernah dikatakan oleh pelatih Arsenal, Arsene Wenger. Pernyataan ini membuat Mourinho diancam mendapat hukuman larangan lima kali memasuki stadion.
Muncul isu Mourinho akan digantikan oleh salah satu dari sejumlah nama seperti Pep Guardiola, Carlo Ancelotti, maupun Guus Hiddink. Hal itu bisa saja terjadi jika Mourinho mengalami kekalahan saat menghadapi Liverpool pekan ini.
Jika Mou dipecat maka Liga Premier akan kehilangan sosok pelatih yang memiliki prestasi gemilang. Mourinho pernah mendapat gelar pelatih terbaik tahun 2004-2005, 2005-2006, dan 2014-15.
Abramovich sebagai pemilik klub memiliki tekanan yang besar karena harus mengembalikan tim dengan cara apapun, bahkan jika harus memecat Mourinho. Namun, Abramovich harus melihat kembali ke masa 2006-2007 dimana dia memecat Mourinho. Chelsea ketika itu mengalami kemunduran selama tiga tahun sebelum kemudian Ancelotti membuat Chelsea kembali menjadi jawara Inggris 2009-2010.
Peran Roman Abramovich sangat krusial, dimana dia harus mengambil keputusan penting apakah harus memecat Mourinho, atau terus mempercayainya.
Di sisi lain pemain Chelsea banyak kehilangan kepercayaan akibat kekalahan yang terus diderita, pertandingan melawan Liverpool menjadi sangat krusial bagi Mourinho, apakah dia mampu membalikkan keadaan, dan membuat Chelsea kembali ke papan atas Liga Premier.
Editor : Eben E. Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...